Sultan Muhammad Salahuddin Diusulkan jadi Pahlawan Nasional, Ini Kata Budayawan 

Penulis: Atina
Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sultan Muhammad Salahuddin, menggunakan baju kebesarannya.

Sultan Muhammad Salahuddin kata Alan,  sangat peduli terhadap pendidikan agama islam.

Ir Soekarno saat mengunjungi Kerajaan Bima dan diterima langsung oleh Sultan Muhammad Salahuddin. (tRIBUNlOMBOK.COM/istimewa)

Pendirian sekolah islam, dibarengi dengan pemberian hibah tanah kesultanan untuk membiayai dunia pendidikan. 

Mulai dari pembangunan sekolah, gaji guru hingga bea siswa untuk para pelajar Bima hingga ke Mekkah.

"Tidak hanya itu, beliau juga seorang nasionalis sejati," tegas Alan. 

Baca juga: Kondisi Stadion Atletik di Kota Bima Tidak Terawat, Atlet Terancam Cedera

Ia menjelaskan, jiwa nasionalis Sultan Muhammad Salahuddin dibuktikan dengan Maklumat tanggal 22 Movember 1945, dimana pada poin pertama menyatakan bahwa Kerajaan Bima adalah suatu daerah istimewa yang berdiri dibelakang Republik Indonesia.

Pidato penyambutan kunjungan bung Karno pada tahun 1946, juga membuktikan jiwa nasionalis seorang Sultan Muhammad Salahuddin.

Pidato itu berisi sikap sultan dan rakyat Bima untuk terus menjaga amanat proklamasi. 

"Yang terakhir, beliau adalah pelopor pembangunan," tandas Alan Malingi. 

Budayawan  yang getol dengan pengusulan pahlawan nasional ini menyebutkan, banyak bangunan bersejarah yang dibangun pada masa sultan. 

Seperti Asi Mbojo, pendopo bupati, kantor wali kota lama di Raba, Masjid Al Muwahiddin dan sejumlah fasilitas publik lainnya.

"Bangunan itu hingga kini masih berdiri megah mengawal perubahan zaman," pungkas Alan.

(*) 

Berita Terkini