Penemuan Mayat Polisi di Lombok

Warga Sekitar TKP Heran Tak Pernah Cium Bau Busuk dari Lokasi Penemuan Jasad Brigadir Esco

Kematian Brigadir Esco Faska Rely, anggota Kepolisian Sektor Sekotong, Lombok Barat menyisakan banyak kejanggalan.

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA.
PENEMUAN MAYAT POLISI - Pihak kepolisian Polres Lombo Barat saat olah TKP kematian Brigadir Esco, anggota Polres Lobar yang ditemukan tergantung di kebun yang berada tak jauh dari rumahnya di Desa Jembatan Ganatung, Kabupaten Lombok Barat, Senin (25/8/2025). 

Brigadir Esco dilaporkan mulai hilang kontak sejak 19 Agustus 2025. Keluarga sempat berupaya mencarinya, bahkan sampai meminta bantuan dukun.

“Saya bersama istrinya juga sempat mencari keberadaannya (Brigadir Esco), sampai kami sempet pakai dukun, tapi tetap nggak ketemu,”
ungkapnya.

Ia bahkan mengaku sedih karena cucunya, anak kedua Brigadir Esco, terus-menerus menanyakan keberadaan sang ayah.

“Sedih saya kalau anaknya yang paling kecil nanyain, mana Bapak?, saya sayang sama Bapak?, ketika itu langsung saya chat lewat WA, nak di mana kamu, kapan pulang, begitu saya bilang, siapa tau dia mau terbuka sama saya,” ceritanya.

Namun, pesan tersebut tidak pernah dibalas. Status pesan hanya centang satu, tanda bahwa pesan tidak pernah diterima oleh ponsel korban.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menyebut hasil visum luar menunjukkan adanya luka di sekujur tubuh korban.

“Ada luka, nggak ada (anggota tubuh hilang) luka saja, itu hasil visum luar,” kata Syarif.

Penyebab kematian Brigadir Esco masih terus diselidiki. Syarif menyebut pihaknya menunggu hasil autopsi untuk memastikan apakah ada unsur kekerasan atau penyebab lain.

“Kita lihat hasil autopsi seperti apa, kemungkinan ada indikasi kekerasan atau seperti apa kita lihat nanti,” jelasnya.

Autopsi telah dilakukan di RS Bhayangkara Mataram, namun hasil resminya masih belum diterima dari tim dokter forensik.

Selain luka-luka, visum juga menunjukkan adanya bekas hantaman benda tumpul di beberapa bagian tubuh korban.

Syarif menambahkan, besar kemungkinan penanganan kasus ini akan diambil alih oleh Polda NTB.

“Kemungkinan besar akan diambil alih, ditarik ke Polda,” katanya.

Namun sebelum itu, Syarif mengatakan Kapolda bersama Kapolres Lombok Barat, Kasat Reskrim akan menggelar rapat, terkait perkembangan penanganan kasus ini. 

Termasuk langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Polres Lombok Barat dalam menangani kasus ini. 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved