Perbaikan Jalur pendakian Rinjani

Revisi SOP Pendakian Rinjani Disiapkan, Pendaki Pemula Dibatasi Demi Keselamatan

TNGR tengah menyusun revisi terhadap SOP pendakian. Salah satu poin penting dalam SOP baru ini adalah pembatasan bagi pendaki pemula

Editor: Laelatunniam
Dok. Istimewa
SOP PENDAKIAN RINJANI - Sejumlah pendaki turun menuju ke Danau Segara Anak Gunung Rinjani. TNGR tengah menyusun revisi SOP pendakian. Salah satu poin penting dalam SOP baru ini adalah pembatasan bagi pendaki pemula yang belum memiliki pengalaman pendakian gunung. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Tak hanya memperbaiki jalur pendakian fisik, pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) juga tengah menyusun revisi terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pendakian, khususnya untuk meningkatkan aspek keselamatan dan tanggung jawab selama pendakian.

Salah satu poin penting dalam SOP baru ini adalah pembatasan bagi pendaki pemula yang belum memiliki pengalaman pendakian gunung.

Polisi Kehutanan Muda sekaligus penanggung jawab Program Go Rinjani Zero Waste 2025, I Gusti Ketut Suartha menjelaskan,  SOP pendakian termasuk pembatasan terhadap pendaki fomo  yang hanya mengikuti tren.

"Pendaki pemula itu kita batasi, mereka harus bisa menunjukkan bahwa mereka sudah pernah mendaki gunung atau bukit, dengan menunjukkan bukti foto video atau atau wawancara yang bisa dipertanggungjawabkan kepada orang yang bersangkutan,"jelasnya pada TribunLombok, Senin, Senin (29/7/2025).

Revisi SOP ini merupakan bagian dari respons terhadap sejumlah insiden kecelakaan di jalur pendakian, termasuk yang terjadi di jalur Pelawangan Sembalun menuju Segara Anak.

Di jalur tersebut, saat ini 12 titik rawan sedang dalam proses perbaikan, mulai dari pemasangan tali pengaman, tangga batu, hingga papan peringatan.

Selain pengalaman, SOP juga akan mengatur rasio pendamping (guide) terhadap jumlah tamu.

Saat ini, wacana yang sedang didiskusikan adalah satu guide maksimal mendampingi 4 pendaki.

"Sebelumnya bisa 1 banding 6, tapi kita pertimbangkan menjadi 1 banding 4 agar pengawasan lebih maksimal dan keselamatan tamu lebih terjamin," kata Ketut.

Tak hanya pada sisi pendaki, pengelola Rinjani juga akan meningkatkan kapasitas tim rescue dan porter.

Pelatihan bersertifikat akan digelar untuk menyiapkan tenaga profesional dalam menghadapi keadaan darurat di jalur pendakian.

Sementara itu, perbaikan fisik jalur pendakian terus berlanjut. Selain jalur Pelawangan Sembalun, lima  jalur resmi lainnya juga akan diperbaiki sesuai tingkat kerawanannya masing-masing.

Penutupan Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Diberitakan sebelumnya, seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat ditutup pada periode 1-10 Agustus 2025. 

Pengumuman penutupan jalur pendakian disampaikan pada Rabu (23/7/2025). 

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved