Berita Sumbawa Barat

Verifikasi Data Sosial di KSB: 900 Warga Ternyata Tak Lagi Layak Terima Bantuan

Pemerintah KSB menerapkan kebijakan strategis untuk menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2025.

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
KSB MAJU - Bupati dan wakil Bupati KSB Amar Nurmansyah dan Hanipah. Bupati Amar menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, pemerintah menargetkan penurunan signifikan angka kemiskinan di KSB. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui verifikasi data penerima bantuan sosial oleh Agen Gotong Royong. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Program Kartu Sumbawa Barat Maju yang diinisiasi oleh Bupati KSB, Amar Nurmansyah, menerapkan kebijakan strategis untuk menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2025.

Bupati Amar menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, pemerintah menargetkan penurunan signifikan angka kemiskinan di KSB.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui verifikasi data penerima bantuan sosial oleh Agen Gotong Royong.

"Beberapa saat lalu kami telah memberikan tanggung jawab pelibatan para Agen Gotong Royong dalam menurunkan angka kemiskinan yaitu dilakukan verifikasi kepada sebanyak 2500 sasaran se-KSB dan ini telah dapat dilaksanakan dengan baik dan ternyata banyak fakta-fakta yang ditemukan dalam perjalanannya," ungkapnya pada Sabtu (12/7/2025)

Amar menjelaskan, hasil verifikasi menunjukkan adanya ketidaksesuaian data penerima bantuan sosial. Banyak warga yang sebelumnya tercatat sebagai penerima bantuan ternyata sudah tidak lagi memenuhi kriteria sebagai warga miskin.

"Ternyata diantara yang diverifikasi, rumahnya sudah bagus, ternyata ada yang sudah punya sapi, ada yang punya kambing ada yang pelihara ayam. Jadi banyak ketidaksesuaian, yang bisa disimpulkan bahwa ada bantuan-bantuan sosial yang ternyata tidak tepat sasaran, dan di satu sisi juga ada yang ternyata memang tempat sasaran bahwa ternyata dia memang masuk dalam kategori miskin," terangnya 

Dari hasil verifikasi terhadap 2.500 sasaran, ditemukan kurang dari 1.600 orang yang tepat sasaran, sementara sekitar 900 lainnya tidak memenuhi syarat sebagai penerima bantuan sosial. Berdasarkan data tersebut, pemerintah daerah menetapkan lima pola intervensi.

"Intervensi ini bentuknya bantuan yang kita berikan. Skema bantuan yang kita berikan yaitu 5 jenis bantuan. Yang pertama adalah bagi yang rumahnya rusak berat, maka wajib dia mendapat bantuan perbaikan rumah," jelas Amar

Berdasarkan hasil pendataan, terdapat sejumlah 114 rumah yang wajib mendapatkan bantuan perbaikan rumah. 114 sasaran adalah mereka warga miskin yang memiliki rumah rusak berat. 

"Dari 114 sasaran tersebut, selain mendapatkan bantuan perbaikan rumah juga bisa mendapatkan satu dari 4 bantuan dari program Kartu Sumbawa Barat Maju," ungkapnya.

Tetapi yang tidak termasuk dalam 114 sasaran, hanya berhak mendapat satu dari 4 saja yaitu yang pertama bantuan Program Sumbawa Barat Maju UMKM, dan ini yang banyak. 

"Ada hampir 1500 orang yang akan mendapatkan bantuan dengan aktivitas mereka ada yang pedagang bakulan, kios, pertukangan, laundry dan lain sebagainya," pungkasnya 

Bantuan lainnya bupati menyebutkan yaitu pertanian, peternakan, dan perikanan. Bantuan tersebut nantinya akan diberikan pada bulan September, dan tetap melalui instrumen kartu Sumbawa Barat maju.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved