Banjir Kota Mataram dan Lombok Barat

Pemprov NTB Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir Kota Mataram Selama 10 Hari ke Depan

Selama masa tanggap darurat, Pemprov NTB mengaktifkan posko pengaduan dan posko tindakan dan mengerahkan ASN untuk terlibat

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
PANTAU BANJIR - Kolase foto Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal (kiri) dan Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri memantau dampak banjir di Kota Mataram, Senin (7/7/2025). 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahmadi merinci dampak banjir terbesar di Kota Mataram ini.

"Kalau kita lihat jumlah kepala keluarga yang terdampak, sekitar 30 ribu lebih jiwa yang terdampak dari banjir ini," kata Ahmadi, Senin (7/7/2025).

Ahmadi mengatakan saat ini sebanyak 520 jiwa mengungsi di sejumlah tempat, termasuk di Asrama Haji Embarkasi Lombok. 

Selain itu ada 15 orang mengalami luka-luka.

Sejumlah perkantoran yang berada di sepanjang jalan Majapahit Kota Mataram juga terdampak banjir, akibatnya sejumlah dokumen dan arsip menjadi basah.

"Ini dampaknya bisa dilihat, peralatan elektronik, kasur, bahan makanan, kendaraan roda dua dan tiga semuanya rusak," kata Ahmadi.

Ahmadi mengatakan penyebab banjir di Kota Mataram bukan hanya disebabkan karena penumpukan sampah di sungai dan curah hujan yang tinggi, melainkan hampir seluruh sungai yang melewati wilayah kota tidak memiliki bantaran sungai.

"Hampir semua sungai kita tidak memiliki bantaran sungai, jadi ada sungai yang ditutup bangunan kanan dan kiri, sungai kita sudah tidak ideal kondisinya," kata Ahmadi.

Ahmadi belum mengetahui jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat banjir ini, sebab saat ini masih berlangsung proses pendataan terhadap bangunan dan fasilitas umum yang terdampak. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved