Berita Mataram

SDN 36 Ampenan Minim Siswa Baru Pendaftar SPMB 2025

SDN 36 Ampenan memiliki zona domisili siswa di Pagutan Timur, Mataram dan baru menerima dua siswa

TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
MINIM SISWA - Suasana ruang kelas SDN 36 Ampenan. SDN 36 Ampenan yang memiliki zona domisili siswa di Pagutan Timur, Mataram minim pendaftar siswa baru pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - SDN 36 Ampenan minim pendaftar siswa baru pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.

“Ini baru dua orang yang daftar,” kata Kepala SDN 36 Ampenan Zulkarnain Minggu (6/7/2025).

Dia menduga minimnya pendaftar ini akibat mulai banyaknya sekolah baru baik negeri maupun swasta di Kecamatan Ampenan.

SDN 36 Ampenan memiliki zona domisili siswa di Pagutan Timur, Mataram antara lain adalah lingkungan Karang Genteng, Lingkungan Petemon, Lingkungan Gulinten, dan Lingkungan Peresak. 

Zulkarnaen menyebut sekolah lain lebih mudah ditempuh ketimbang SDN 36 Ampenan.

Ruas jalan menuju  sekolah dari lingkungan Peresak, aksesnya sudah lama ditutup yang sebelumnya menjadi jalur utama siswa.

Baca juga: Disdik Kota Mataram Ingatkan Kepala Sekolah Taat Aturan SPMB 2025

“Tidak ada akses ke sini. Dulu siswa banyak dari Peresak. Tapi setelah terjadi keributan antar kampung makanya ditutup secara permanen,” ungkapnya.

Selama beberapa tahun terakhir, jumlah siswa yang mendaftar di SDN 36 Ampenan tidak pernah memenuhi kuota rombongan belajar (rombel) yang ideal. 

Saat ini, dari kelas 1 hingga kelas 5, total hanya ada 27 orang siswa. 

“Karena yang kelas VI itu sudah lulus kemarin enam orang. Sebelumnya 33 orang,” urainya. 

Meski jumlah siswa baru sangat sedikit, kegiatan belajar mengajar akan tetap dilaksanakan seperti biasa. 

Ia memastikan bahwa jumlah guru di SDN 36 Ampenan sudah mencukupi untuk masing-masing kelas.

Kondisi ini telah dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram

Namun, hingga kini, belum ada solusi konkret.

“Ini kan karena kondisi alam,” ucapnya. 

Meski kegiatan belajar mengajar sudah dimulai, SDN 36 Ampenan tetap akan membuka pendaftaran siswa baru. 

Zulkarnain menegaskan bahwa fasilitas sekolah, termasuk meja dan kursi, sudah terpenuhi dan siap menerima siswa tambahan.

“Kita akan buka sampai kapan pun. Kalau dia datang kita terima. Karena ini belum memenuhi Rombel. Kalau sudah masuk saja kita akan terima,” ujarnya.

Jumlah siswa yang sangat sedikit ini berdampak langsung pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima. 

Setiap triwulan, SDN 36 Ampenan hanya menerima dana BOS sebesar Rp7 juta. 

Angka ini, menurut Zulkarnain, jelas tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan operasional sekolah.

“Kita beli buku, penjualnya yang nyumbang ke kita. Karena kita beli buku itu hanya 10 biji,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved