WN Brasil Jatuh di Rinjani

Kronologi Penemuan Jasad WNA Brasil Jatuh di Jalur Puncak Gunung Rinjani

Korban berhasil didekati pada Selasa (24/6/2025) pukul 18.00 WITA pada lereng dengan kedalaman 600 meter

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. SAR Mataram
EVAKUASI KORBAN - Tim gabungan bersiap melakukan evakuasi pendaki asal Brasil Juliana Marins (26) yang jatuh di lereng puncak Gunung Rinjani, Selasa (24/6/2025). Korban berhasil didekati pada Selasa (24/6/2025) pukul 18.00 WITA pada lereng dengan kedalaman 600 meter. 

TRIBUNLOMBOK.COM - WNA Brasil Juliana Marins (26) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Selasa (24/6/2025) di jurang jalur puncak Gunung Rinjani

Tim SAR gabungan menjangkau posisi korban di arah Danau Segara Anak di sekitar Cemara Nunggal, Gunung Rinjani

Tim gabungan terdiri dari Basaranas, Unit SAR Lombok Timur, Brimob, Polisi Hutan, EMHC, Lorax, Porter dan Rinjani Squad. 

Total ada 48 personel yang terlibat dalam evakuasi.

Kronologinya, helikopter bantuan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) awalnya dikerahkan untuk melakukan evakuasi pada Selasa (24/6/2025) siang.

Namun proses evakuasi menggunakan helikopter terhambat kondisi cuaca dan kabut tebal. 

Baca juga: Evakuasi Jenazah WNA Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dilanjutkan Hari Ini

Selanjutnya, evakuasi dicoba dilakukan dengan cara semula yakni menggunakan vertical lifting.

Akhirnya korban berhasil didekati pada Selasa (24/6/2025) pukul 18.00 WITA pada lereng dengan kedalaman 600 meter.

Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi, karena hari sudah mulai gelap dan medan yang sulit, para personel memutuskan untuk melakukan flying camp (berkemah di lokasi) di sekitar posisi korban. 

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafi'i mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan, Juliana dipastikan sudah meninggal dunia. 

"Telah dilakukan pemeriksaan terhadap korban dan tidak ada ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafi'i. 

Setelah korban ditemukan tim evakuasi menyiapkan sistem evakuasi. 

Namun karena cuaca tidak mendukung dengan jarak pandang yang terbatas, proses evakuasi dilanjutkan Rabu (25/6/2025).

"Korban diangkat ke atas, kemudian dari LKP (Last Known Position), korban akan dibawa menyusuri rute pendakian ke posko Sembalun," kata Syafi'i. 

Dari Sembalun Juliana akan diterbangkan menggunakan helikopter menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved