Opini
Tipis-tipis Peluang Timnas
Masih ada waktu memanen poin lagi dan menunggu poin konkuren dari pihak lawan untuk terdegradasi. Dengan begitu, asa, optimisme kembali menyala.
Oleh: Mujaddid Muhas, M.A.
*Kolumnis dan Penonton Bola
Melalui layar televisi, pada pengujung pertandingan menang tipis-tipis Indonesia - Bahrain (25/3/2025), terdengar suara presenter dengan lega gembira menyatakan: selamat menikmati tiga poin.
Teman komentatornya pun tak kalah asyik melakukan sela respons: seandainya permainan seperti yang ditunjukkan saat Timnas menghadapi Bahrain, persis pada saat versus Australia, tak perlu ada skor terpaut jauh dan tebal: 1-5. Gaya pertandingan yang memukau.
Sedangkan via Whatsaps Grup perkawanan, respons detik tercepat selepas wasit meniup pluit berhentinya pertandingan: Menyala Timnas Garuda. Ada asa, ada optimisme, ada ritme jeda menjaga peluang untuk lolos kualifikasi.
Seiring deru haru suara fan Timnas Garuda di stadion yang bergemuruh. Merinding disko dan menimbulkan atmosfer pertandingan bergelora ke seantero stadion Gelora Bung Karno serta penyaksi layar televisi.
Masih ada waktu memanen poin lagi dan menunggu poin konkuren dari pihak lawan untuk terdegradasi. Dengan begitu, asa, optimisme dan ritme sebegitu cukup memadai terbenak kepada para fan. Terlebih pemain Timnas Garuda dan officialnya.
Kelegaan dan kegembiraan jeda atas kemenangan tersebut, sungguh memberikan kode kolosal bahwa fan pemain kedua belas itu nyata adanya. Bentang koreografi garuda dari La Grande bertuliskan "Show Your Dignity" (Unjuk Harga Diri) ampuh menyugesti semangat, "membakar" perlawanan, serta mengapresiasi Timnas Garuda. Ada pula koreo dari Ultras Garuda pada sisi lainnya bertera "Loyalitas Mendukung Indonesia".
Gemuruh sendu menambah rindingan suasana stadion, ketika Isyana Sarasvati memandu menyanyikan tembang legenda "Tanah Airku" dan "Indonesia Pusaka".
Sementara itu, hujan kritikan yang mungkin tak terkirakan bagi Patrick Kluivert dan kitaran lingkarnya bisa bernapas lega. Betapa tidak, netizen menyasar pelatih baru itu, termasuk menggugah kebecusan pembesar persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, saat netizen tak terima kekalahan telak pada pertandingan Australia. Sepertinya PSSI menaruh atensi dan tak ingin berulang kelam.
Hujan kritikan "pemain kedua belas" fan netizen pun bertuah. Kepalan dua tangan yang bergerak ke depan dengan teriakan bangga Patrick Kluivert menandakan gol kemenangan debut keduanya, setelah pertandingan versus Australia. Pada potongan scene lain, tampak Shin Tae-Yong meluapkan kegembiraan ketika Ole Romeny melesatkan gol pada menit ke-24.
Peran pertahanan Rizki Ridho yang ciamik, serta progresifitas sayap serang Ricky Kambuaga membentuk permainan yang lebih menggigit di setengah lapangan lawan. Dari pertandingan Indonesia - Bahrain, dunia sepakbola memberi bentang peristiwa.
Hujan kritikan menjadikan akurasi pertandingan Timnas Garuda kompak, selanjutnya menjadi lebih berarti. Hamparan dari banyaknya peluang gol, ketepatan umpan balik, asis yang berkualitas menjadi modal sugestif saat bermain tandang melawan China (5/6/2025) dan Jepang (10/6/2025). Berat memang, tetapi bukan berarti tidak bisa. Katakanlah berjaya tipis-tipis.
Dahulu saat Piala Dunia (Pildun) 2022, saat Argentina versus Prancis yang sebelumnya menang atas Kroasia dan Maroko. Performa masing-masing tim dan bintangnya dinikmati seantero jagat pecinta bola.
Kedua pelatih meracik formasi terbaik dan komposisi terulung, menampilkan performa prima pada ajang bergengsi empat tahunan itu. Seluruh strategi dicetuskan untuk kemenangan, bukan lagi sekadar keindahan bermain.
Kendali penguasaan bola, intersep yang bersih, passing yang akurat dan kecepatan counter attack laga dipersembahkan. Benar-benar pertandingan 2x45 menit, 2x15 menit dan adu penalti yang memukau dan menegangkan.
Lionel Messi menjelang final mengatakan pada media:"Besok Aku akan memainkan laga Piala Dunia terakhirku." Sungguh laga bola yang mengesankan. Sebelum masa pensiun, laga terakhirnya mendapuk tropi Pildun 2022, sekaligus sebagai pemain terbaik.
Harapan Pelatih Lionel Scaloni pun terkatup indah. Torehan sejarah yang cemerlang dan impresif, bagi penerus kemahiran Diego Maradona itu. Kemenangan Argentina dan keunggulan Messi, tak pelak memberikan legitimasi power bagi dirinya dan tim bahwa bola masih kokoh di Amerika Latin, bukan hanya Eropa.
Kejayaan masa-masa 1980-an (1978 dan 1986) disegarkannya kembali. Bola para juara, ketiga kalinya. Kini juara 2022, felicidades Argentina.
Sebagaimana fan Argentina, yang begitu buncah menyeruak, bola adalah sebagian besar dari siklusnya. Bahkan bola adalah sikap. Sanubari heroisme bola seolah telah menyatu antara dominasi penduduk Argentina dan dunia bola.
Simak saja, respons hingar bingar peluapan gembira dari kemenangan 2022. Bertumpuk-ruah fan, bertubi-tubi karnaval kemenangan, dan bersungut-sungut semangat mengekspresikan sikap bola: ini adalah hari kemenangan bola yang tak boleh dilewatkan. Bola adalah bola yang melibatkan nyaris semua segmen serta menyatukan semua ragam.
Sementara itu, harap-harap cemas kendati Timnas Indonesia diunggulkan, lima pemain absen yaitu Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, Maarten Paes, Marselino Ferdinan, dan Eliano Reijnders, hal ini cukup mengkhawatirkan.
Peluang tipis, namun bukankah setipis-tipisnya kulit ari, semoga akhirnya bisa juara pula. Kawan saya sekantor, Bung Rijal mengatakan ada keyakinannya Indonesia menang lawan China, dan harus menang, apabila mau melanjutkan perjuangan ke Pildun melalui fase ke-4 kualifikasi Zona Asia.
Adapun peluang Indonesia untuk lolos ke Pildun, melalui fase ke-3 ini masih ada, cuma menipis.
Melihat klasemen dengan residu 2 pertandingan, Timnas berada di posisi 4 dengan 9 poin. Menang lawan China bisa menambah poin menjadi 12. Sedangkan pada klasemen, Jepang terpaut 20 poin, Australia 13 poin, sedangkan Arab Saudi 10 poin.
Untuk lolos langsung lewat posisi 2 pada fase ke-3 ini mesti menang lawan Chna dan Jepang dengan catatan, Australia dan Arab Saudi kalah pada dua pertandingan tersisa. Rumit berbelit.
Realistisnya, Timnas mencoba melanjutkan fase ke-4 kualifikasi Zona Asia ke fase ke-4. Selisih poin Timnas dengan 2 tim dibawahnya yaitu Bahrain dan China juga tipis, kalah atau imbang bisa disalip. Poin Bahrain dan China 6, selisih 3 dari Timnas.
Kita menunggu keajaiban selayaknya bola yang bundar rumit prediktif. Skema terbaik bisa dijalankan oleh Timnas dengan pelatih Patrick Kluivert, setidaknya saat Timnas melawan Bahrain.
Intinya hitung-hitungan poin dengan hasil dari pertandingan lain di grup ini saling menentukan, termasuk hitung-hitungan poin lawan. Jepang versus Indonesia, siapa unggul? Jika Timnas tak menang, maka peluang tipis-tipis tak bisa ditepis.
Tantangan Utama Gubernur Iqbal dari Bangsa Sasak Sendiri |
![]() |
---|
Masnun Tahir: Antara UIN Mataram dan NU NTB |
![]() |
---|
Merawat Kebersamaan Tanpa Unjuk Rasa, MotoGP Wajah Indonesia dari NTB untuk Dunia |
![]() |
---|
Hultah NWDI: Warisan Spiritualitas dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Refleksi Pelantikan PW NU NTB: Mengikat Ukhuwah, Menata Masa Depan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.