Berita Kota Mataram

Atasi Persoalan Sampah di Kota Mataram, Mohan Roliskana Siap Beli Mesin Insinerator Rp5 Miliar

Mohan berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan mesin insinerator untuk mengurai sampah perkotaan

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
SAMPAH KOTA MATARAM - Seorang warga terlihat membuang sampah di bak sampah yang berada di Taman Kota Tua Ampenan, Rabu (12/2/2025). Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan insinerator guna atasi masalah sampah di kota. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Masalah penumpukan sampah saat ini menjadi momok yang dihadapi Pemerintah Kota Mataram, mengingat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kebon Kongok sudah overload atau over kapasitas sejak pertangah 2024.

Mengatasi hal tersebut, Mohan berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan mesin insinerator, alat yang digunakan untuk membakar atau memusnahkan limbah,  yang saat ini dimiliki RSUD Kota Mataram. Untuk kemudian digunakan di setiap kecamatan yang ada.

“Kalau kita tidak bangun sendiri TPST Kebon Talo, kita akan coba mengadakan insinerator sendiri,” ucap Wali Kota Mataram, Mohan, Senin (26/5/2025).

Pengadaan inseniratir ini lanjut dia, sudah diusulkan di anggaran perubahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Saat ini, pihaknya menyarankan untuk sementara waktu menggunakan insenirator yang dimiliki oleh RSUD Kota Mataram.

Dia juga menginginkan, penggunaan insenirator digunakan di setiap kecamatan yang ada di Kota Mataram. Pengadaannya tidak sekaligus, akan tetapi secara bertahap.

Baca juga: TPST Kebon Talo Batal Dibangun, Pemkot Mataram Siapkan Solusi Alternatif Atasi Sampah

Dengan alat itu, Mohan menilai akan sangat efektif untuk bisa memangkas volume sampah yang akan dibuang ke TPA Kebun Kongok.

Adapun untuk perkiraan anggaran yang dibutuhkan dalam pengadaan insenirator yaitu Rp5 miliar untuk dua unit.

“Kalau insenirator kemarin diusulkan sekitar Rp2,5 miliar satu, maka saya bilang BKD coba kita diperubahan saya minta tambah satu lagi supaya dua, supaya lebih signifikan dampaknya. Jadi sekitar 5 miliar yang kita butuhkan,” katanya.

“Sisanya nanti kita lihat setelah bisa berjalan, kemudian kita akan tambah di setiap kecamatan satu,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved