TPA Kebon Kongok
Sumur Warga di Desa Taman Ayu Diduga Tercemar Lindi TPA Kebon Kongok, Pengelola Lakukan Uji Lab
Sumur di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung yang diduga tercemar akibat air lindi TPA Kebon Kongok
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok melakukan sampling air sumur di Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung yang diduga tercemar akibat air lindi TPA.
Kepala TPA Kebon Kongok Radius Ramli mengatakan, belum diketahui penyebab dari air sumur warga disana berubah warna, lantaran itu terjadi pada saat musim hujan kemarin.
"Ini masih kami uji, apakah kemarin gara-gara hujan. Karena kemarau baru masuk, setiap bulan kami melakukan sampling," kata Radius, Jumat (2/5/2025).
Radius mengatakan, untuk sementara warga dialiri air untuk kebutuhan sehari-hari dari sumur bor, sembari menunggu hasil sampling laboratorium tersebut keluar.
Selain itu untuk mengantisipasi terjadinya pencemaran akibat air lindi TPA Kebon Kongok, pemerintah akan membangun penyangga di sekitar sana. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan seluas 2 hektar.
"Ini akan kita lakukan pembebasan lahan, selain buffer (penyangga) juga untuk pembangunan pabrik," jelasnya.
Baca juga: TPA Kebon Kongok Memperihatinkan, Gubernur NTB Lalu Iqbal Siapkan Lahan 2 Hektar untuk PLTB
Kondisi TPA saat ini sudah penuh, pengelola terpaksa membatasi jumlah sampah yang masuk dari Mataram dan Lombok Barat. Biasanya jumlah sampah yang masuk sehari mencapai 300 ton lebih kini berkurang hanya 200 ton sehari.
Namun akibat pembatasan ini, justru terjadi penumpukan di TPST Sandubaya.
Gubernur Lalu Muhamad Iqbal menyiapkan solusi terkait permasalahan sampah ini, salah satunya mengoptimalkan sisa lahan yang ada di landfill. Luasnya hanya 10 are namun bisa menampung sampah hingga akhir tahun 2025 ini.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.