Berita Nasional
Sosok Herfesa Shafira Devi, Pecatur 16 Tahun Asal Sleman Tembus Piala Dunia Catur 2025
Seorang pecatur muda berbakat dari Yogyakarta akan mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala Dunia Catur 2025.
TRIBUNLOMBOK.COM - Seorang pecatur muda berbakat dari Yogyakarta akan mengharumkan nama Indonesia di ajang Piala Dunia Catur 2025.
Ia adalah Herfesa Shafira Devi, remaja berusia 16 tahun asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berhasil mencuri perhatian publik berkat prestasinya yang luar biasa.
Kehadiran Shafira di panggung dunia ini sekaligus mengakhiri penantian panjang Indonesia, yang terakhir kali mengirimkan wakilnya ke kompetisi catur bergengsi tersebut pada tahun 2019. Namanya pun dengan cepat menjadi perbincangan hangat di media sosial, dan banyak yang mengapresiasi perjuangannya.
Bakat Shafira dalam bermain catur ternyata sudah terlihat sejak usia dini. Ia mulai mengenal papan catur sejak masih balita, tepatnya di usia tiga tahun. Ketertarikannya pada catur tidak lepas dari peran sang ayah yang memang gemar bermain olahraga strategi ini.
Kebanggaan dan rasa syukur disampaikan langsung oleh kedua orang tuanya, Erliyansah dan Dewi Rochana, yang tak bisa menyembunyikan ekspresi bahagia mereka saat menceritakan perjalanan putri mereka hingga bisa tampil di tingkat dunia.
"Catur bukanlah hal asing bagi kami. Ayah saya hobi bermain catur, yang kemudian saya turunkan ke Shafira. Jadi memang ada gen catur yang kuat," ungkap Erliyansah saat ditemui di rumahnya di Sleman, Sabtu (3/5/2025), sambil mengenang masa-masa awal.
Dengan pengalaman sebagai mantan atlet catur, Erliyansah mulai mengenalkan permainan ini kepada Shafira sejak usia 3 tahun.
Ia tidak langsung mengajari teknik, tetapi lebih kepada membangun rasa ketertarikan.
"Psikologisnya dibangun supaya senang dengan catur. Saya bawa keliling melihat orang-orang bermain, hingga Shafira mulai bertanya, 'Itu apa, ayah?'" kenang Erliyansah.
Saat Shafira berusia 6 tahun, ia mulai merasakan keinginan untuk berpartisipasi dalam turnamen.
Namun, Erliyansah meminta putrinya untuk bersabar dan mengamati terlebih dahulu.
"Saya ingin memastikan mentalnya siap," jelasnya.
Pada akhirnya, ketika Shafira mengikuti turnamen pertamanya di O2SN, meski mengalami keterlambatan dan hanya meraih juara dua, semangatnya tak padam.
"Melihat perkembangannya, saya kirim lagi kejuaraan Kejurkab Sleman, dan Shafira berhasil menjadi juara," urai Erliyansah.
Setelah itu, Shafira terus meraih prestasi demi prestasi, termasuk mencatatkan sejarah di Kejuaraan Nasional dengan poin sempurna.
"Dia tidak pernah kalah dalam semua pertandingan," puji Erliyansah.
Tahun ini, Shafira mengikuti Kualifikasi Piala Catur Dunia 2025 Zona 3.3 di Ulaanbaatar, Mongolia.
Meskipun bersaing dengan pecatur-pecatur berpengalaman, Shafira berhasil lolos.
"Dia tidak memiliki gelar, sedangkan lawannya sudah meraih gelar," ungkap Erliyansah.
Keluarga Shafira merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian ini.
Dalam turnamen, Shafira sempat mengalami kekalahan yang membuatnya merasa sedih.
Namun, Erliyansah memberikan dukungan penuh, "Jangan menyalahkan permainan. Permainanmu sudah bagus luar biasa, ayah salut," tuturnya.
Shafira tidak hanya berbakat, tetapi juga merupakan sosok yang tekun dalam berlatih.
Ia berlatih setiap hari, meski tidak terikat pada waktu tertentu.
"Setiap hari ada latihan, minimal untuk mengulang strategi," kata Erliyansah.
Shafira juga sering menonton pertandingan catur melalui laptop, bahkan rela bangun malam demi mempelajari taktik dan strategi catur.
Sebagai orangtua, Erliyansah mengajarkan metode yang sama kepada adik-adik Shafira, sehingga empat adiknya juga berprestasi di bidang catur.
"Mereka senang dengan catur, karena dibangun dengan rasa suka bukan paksaan," ungkap Erliyansah.
Erliyansah tak hanya berfokus pada perkembangan putrinya, tetapi juga berkomitmen untuk melatih anak-anak lainnya di Sleman.
Ia melakukan ini secara gratis tanpa memungut biaya, dengan harapan melahirkan atlet-atlet catur baru di daerahnya.
"Saya niatnya membangun catur di Sleman dan DIY," ujarnya.
Melihat perjalanan Shafira, Erliyansah berharap agar anaknya terus mengembangkan kemampuannya dan menjadi inspirasi bagi pecatur muda lainnya.
"Mudah-mudahan ini terus berlanjut, terus melahirkan atlet-atlet yang baru," pungkasnya.
Kabar Duka: Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia Hari Ini |
![]() |
---|
Anggaran Rp 71 Triliun untuk MBG Belum Cukup, BGN Usulkan Tambahan Rp 50 Triliun |
![]() |
---|
Mulai 1 Juni 2025, SIM Indonesia Berlaku di Negara-Negara ASEAN |
![]() |
---|
Atasi Lonjakan Harga Cabai, Prabowo Imbau Warga Tanam Cabai Sendiri di Rumah |
![]() |
---|
Kabar Duka, Pengacara Senior Hotma Sitompul Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.