Berita NTB

Gubernur NTB Ungkap 'Penyakit' BUMD di Hadapan Komisi II DPR RI

Gubernur NTB Lalu Iqbal mengungkapkan kondisi sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sedang tidak baik-baik saja

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
KONDISI BUMD - Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal (dua dari kiri), saat Raker dan RDP di Komisi II DPR RI bersama Mendagri dan sejumlah Gubernur di Indonesia, Senin (28/4/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB)  Lalu Muhamad Iqbal mengikuti rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) dan para kepala daerah, Senin (28/4/2025). 

Dalam kesempatan tersebut, Lalu Iqbal sapaan karib gubernur, mengungkapkan kondisi sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sedang tidak baik-baik saja. 

"Saat ini kami memiliki lima BUMD, kami tidak bisa bilang bahwa kondisi BUMD kami sekarang ini baik-baik saja," ungkap Lalu Iqbal dalam raker dan RDP bersama komisi II DPR RI tersebut. 

Salah satu BUMD terbesar yang dimiliki NTB yakni Bank NTB Syariah. dilaporkan Gubernur bahwa kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

Ia menhelaskan, dalam waktu belum lama ini, Bank NTB Syariah mendapatkan serangan siber, sehingga pelayanan sempat terganggu dalam waktu beberapa hari. 

Atas berbagai persoalan yang dialami Bank NTB Syariah tersebut, ia mengambil kebijakan untuk melakukan penataan besar-besaran terhadap Bank NTB Syariah

"Hari-hari ini kami sedang menata kembali bank NTB Syariah. Hari-hari ini kami sedang gonjang ganjing, salah satunya kami mendapatkan serangan siber, dan sekarang kami sedang melakukan pansel untuk mengganti seluruh pengurus yang ada," ujar santri Jebolan Ponpes Asslam, Surakarta. 

Mantan Dubes Indonesia untuk Turki ini menyampaikan, selama ini salah satu yang menjadi penyakit BUMD di NTB yakni, jajaran pengurus diisi bukan orang-orang profesional di bidangnya, tetapi diangkat dan diambil dari orang-orang dekat kepala daerah alias tim sukses. 

Karena itu Lalu Iqbal mengambil langkah berani untuk melakukan perombakan besar-besaran terhadap komposisi pengurus Bank NTB Syariah, dengan mengganti seluruh pengurus lama. 

Hal itu dilakukan Gubernur untuk memastikan bahwa semua jajaran pengurus diisi oleh orang-orang profesional dan berkompeten di bidangnya. 

"Salah satu penyakit BUMD itu adalah seperti yang disampaikan kang Dedi Mulyadi (Gubernur Jawa Barat) bahwa dijadikan tempat penampungan tim sukses. Kami berkomitmen untuk menaruh orang profesional," tegasnya. 

Baca juga: Gubernur NTB Lalu Iqbal Tegaskan Penundaan Mutasi Bukan Masalah Politik

Lebih jauh disampaikan Lalu Iqbal bahwa dalam pengelolaan BUMD di NTB ke depannya. Pemprov NTB akan mengintegrasikan seluruh BUMD yang ada, sehingga kinerja BUMD bisa lebih optimal untuk memberikan pendapatan bagi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

"Kami akan ini integrasikan secara vertikal, seperti BPR syariah akan jadi anak perusahaan bank NTB Syariah. Sehingga nanti kami akan memiliki satu holding company yang akan mengurus seluruh usaha di sektor keuangan," ungkapnya. 

Selanjutnya Gubernur juga menyampaikan kondisi BUMD bernama PT Gerbang NTB Emas (GNE) yang lebih memperhatikan lagi. Sampai dengan saat ini, PT GNE belum bisa melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) lantaran masih menunggak pajak. 

"Kami juga punya PT GNE yang kondisi saat ini bahkan tidak boleh RUPS, karena masih nunggak pajak sehingga tidak bisa RUPS. Insyaallah kami sedang konsultasi dengan DPRD terkait langkah-langkah setrategis yang akan diambil sehingga ke depannya bisa lebih baik," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved