Berita Sumbawa
Menteri Pertanian RI Kunjungi Pesantren Dea Malela Sumbawa, Bagikan Motivasi dan Beasiswa
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Andi Amran Sulaiman, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Pesantren Modern Internasional Dea Malel
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Andi Amran Sulaiman, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja ke Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Pamangong, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Senin (21/4/2025).
Acara tersebut turut dihadiri Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Kapolda NTB, Danrem, dan Bupati Sumbawa.
Menteri Pertanian, Andi Amran, mengaku terharu melihat "cahaya" yang muncul dari NTB, khususnya dari pesantren ini, dalam menciptakan calon-calon ilmuwan yang luar biasa.
"Saya percaya bahwa anak-anak muda seperti kalian memiliki potensi besar untuk menjadi penerang bagi Indonesia dan dunia," ucapnya.
Ia juga membagikan kisah hidupnya yang berasal dari keluarga sederhana, di mana saat SMP ia harus berjalan kaki sejauh 15 kilometer untuk bersekolah. Namun, ia tidak pernah menyerah karena yakin bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, kesuksesan dapat diraih.
"Saya percaya bahwa anak-anak muda seperti kalian memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin masa depan, oleh karena itu, saya ingin memberikan pesan kepada kalian untuk selalu berusaha keras, tidak menyerah, dan memiliki karakter yang baik," terangnya.
Ia menekankan pentingnya memiliki karakter yang baik dan ekonomi yang kuat yang harus menjadi pemimpin yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk melaksanakan visi tersebut.
"Visi misi itu bukan sebagai pajangan, tapi harus dijalankan, dan itu merupakan salah satu pemimpin yang sejati kalau dijalankan," tuturnya.
Ia mengaku pernah hidup dalam kondisi miskin, bahkan untuk makan saja kesulitan. Namun kini ia melihat cahaya harapan dari Sumbawa, dari NTB, dan dari pesantren ini.
"Anak-anakku, jangan sia-siakan umur yang telah diberikan oleh Allah SWT. Jangan sia-siakan tekanan ini, saya sendiri menerima tekanan dari Presiden dan kami juga tertekan dengan target yang harus dicapai dalam waktu singkat," ujarnya
Ia menyebut tekanan tersebut telah mencapai produksi stok beras terbesar selama Merdeka. Indonesia harus dipaksa untuk mencapai keberhasilan ini, karena memiliki potensi yang besar.
"Saya bangga bahwa Malaysia dan Filipina tertarik dengan keberhasilan Indonesia dan ingin belajar dari pengalaman kita. Bahkan, harga beras di Jepang mencapai 93.000 per kg, tapi Indonesia masih bisa bertahan," ucapnya.
"Anak-anakku, jangan lupa bahwa kita memiliki potensi yang besar untuk mencapai kesuksesan. Jangan sia-siakan kesempatan ini.tidak peduli apa yang menjadi latar belakang," tambahnya.
Andi berharap bahwa pesantren ini dapat menjadi tempat persemaian bagi calon-calon ilmuwan muslim yang akan membangkitkan peradaban Islam menuju masa keemasannya.
Tren Penyakit ISPA di Sumbawa Meningkat, Tercatat 1.568 Kasus |
![]() |
---|
Pria di Sumbawa Ditemukan Tewas Diduga Terlilit Mesin Kincir Tambak Udang |
![]() |
---|
Penggerebekan Narkoba di Sumbawa, Polisi Sita Sabu 21,69 Gram dan Uang Tunai Lebih dari Rp100 Juta |
![]() |
---|
Puncak Sumbawa Heritage Walk 2025: Bupati dan Forkopimda Jalan Kaki Tapaki Jejak Leluhur Tana Samawa |
![]() |
---|
Pulang Memancing, Pasutri di Sumbawa Jadi Korban Curas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.