Berita NTB

Ketua Komisi II DPRD NTB Minta Dinas Atensi Penumpukan Kiriman Sapi di Pelabuhan

Penumpukan sapi yang berasal dari pulau Sumbawa telah terjadi di tahun-tahun sebelumnya jelang Idul Adha

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
Dok. Istimewa
PENGIRIMAN SAPI - Polres Lombok Barat saat menyalurkan air bersih untuk hewan ternak sapi yang terjebak antrean panjang di Pelabuhan Gili Mas, Sabtu (19/4/2025). Penumpukan sapi yang berasal dari pulau Sumbawa telah terjadi di tahun-tahun sebelumnya jelang Idul Adha. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Pelita Putra mengatensipenumpukan kiriman sapi dari Pulau Sumbawa khususnya Bima Dompu di pelabuhan.

"Kami konfirmasi langsung ke Kadis Peternakan terkait hal ini. Bahwa saat rapat koordinasi bersama KSOP dan Asosiasi disepakati bahwa pengiriman sapi dari Bima Dompu dan Sumbawa dilakukan secara bertahap dengan kuota yang telah disepakati," terangnya kepada TribunLombok Minggu (20/4/2025).

Langkah teknisnya sebelumnya, pengiriman dilakukan setiap dua hari sekali berdasarkan terkait jumlah armada dan kapasitas kapal.

"Namun dalam pelaksanaanya setelah terjadi masalah, pihak-pihak terkait coba dihubungi namun tak satupun yang aktif seolah ingin melepas tanggung jawab," timpal politisi PKB ini.

Penumpukan sapi yang berasal dari pulau Sumbawa telah terjadi di tahun-tahun sebelumnya. 

Baca juga: Peternak Ungkap Penyebab Antrean Panjang Truk Pengangkut Sapi di Pelabuhan Gili Mas

Lalu Pelita Putra saat mendaftarkan diri sebagai calon anggota DPRD NTB ke KPU Lombok Tengah pada 13 Meu 2023 lalu.
Lalu Pelita Putra. (Facebook.com/lalupelita.putra)

Hal itu menjadi perhatian serius untuk dicarikan solusi karena terus berulang.

"Oleh dinas sudah meminta agar dikendalikan atau ditahan pengiriman dari Bima, sampai yang di Gili Mas terangkut semua," jelasnya Pelita.

Ia meminta agar dinas terkait bisa segera melaksanakan kesepakatan awal terkait pemberangkatan dari Bima Dompu dilakukan bertahap sampai penumpukan di pelabuhan gilimas dan poto Tano selesai terurai.

Hal itu menurutnya agar penumpukan tidak terjadi berhari-hari. 

Sebab risiko kesehatan sapi cukup berpotensi jika dibiarkan berdiam di satu lokasi.

"Seperti kekurangan pakan, air minum sapi dan lainnya, sebagai  bentuk tanggung jawab pemerintah kemarin melalui BPBD melakukan droping air ke Pelabuhan Gili Mas untuk sapi-sapi yang masih tertahan," ungkapnya.

Dinas Peternakan juga menurunkan tim dokter untuk memeriksa kondisi ternak sekaligus memberikan vitamin.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved