Dewan Minta Gubernur Evaluasi RSUD NTB Buntut Pasien Bawa Pulang Jasad Janin Pakai Taksi Online
Ibu muda asal KSB membawa pulang jenazah janinnya menggunakan taksi online dan dicegat petugas pelabuhan karena tidak memakai ambulans
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - DPRD NTB meminta Gubernur Lalu Muhamad Iqbal diminta untuk mengevaluasi Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal itu buntut kasus seorang pasien bernama Yuliana (20) membawa pulang jenazah janin menggunakan taksi online karena tidak mampu membayar biaya ambulance.
Anggota Komisi V DPRD NTB Didi Sumardi menyesalkan buruknya pelayanan publik di rumah sakit tingkat provinsi.
"Tentunya dievaluasi, sebenarnya sesuatu hal yang mestinya tidak terjadi apapun alasannya," kata Didi, Senin, (7/4/2025).
Didi menegaskan pihaknya akan memanggil Direktur RSUD NTB untuk diminta memberi penjelasan.
Baca juga: Kronologi Ibu Muda di KSB, Terpaksa Bawa Pulang Jenazah Bayi karena Tak Mampu Bayar Ambulans
Yuliana diketahui datang ke RSUD NTB pada 4 April 2024 dengan keluhan janin di dalam perutnya tidak bergerak.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa janin sudah meninggal.
Selanjutnya dokter akan melakukan tindakan untuk mengeluarkan janin.
Namun pada 6 April 2025 janin sudah keluar sebelum diberi tindakan.
Pihak rumah sakit langsung melakukan pemulasaran dan pemulangan jenazah.
Ternyata biaya pemulangan tidak ditanggung BPJS sehingga pihak rumah sakit berusaha mencarikan solusi.
"Adapun jenazah janin yang dibawa langsung oleh keluarga pasien (bibi dan nenek) merupakan kehendak dari mereka dan tidak sempat teredukasi tentang hasil koordinasi petugas Instalasi Forensik dengan Manajer Pelayanan Pasien (MPP) Karena buru-buru pulang menggunakan taksi online, dengan alasan keluarga takut jenazah janin tersebut mengeluarkan aroma tidak sedap atau berbau," jelas Direktur RSUD NTB Lalu Herman Mahaputra atau Dokter Jack melalui keterangan resminya.
Dalam perjalanan pulang ke Sumbawa Barat, Yuliana ditemani ibunya Hadiatullah (53) dicegat oleh petugas Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur karena membawa mayat tanpa menggunakan mobil ambulans.
(*)
Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Besok: Cek Tahapan, Larangan, dan Sanksinya |
![]() |
---|
Warung Makan di Pantai Duduk Sepi Pembeli Akibat Tudingan Putar Musik Volume Keras 24 Jam |
![]() |
---|
Pokir Siluman, Siapa Bertanggungjawab? |
![]() |
---|
Aturan TO, Guide, dan Porter Dalam SOP Terbaru Pendakian Gunung Rinjani |
![]() |
---|
Ketua PWNU NTB Minta Kader Kawal Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.