Lebaran 2025
3 Fakta Perayaan Tradisi Tiyu di Lombok Timur, Berkuda Keliling Kampung Usai Lebaran
Berikut tiga fakta seputar tradisi Tiyu atau berkuda di Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Penunggang kuda ini menggunakan pakain biasanya yang digunakan sehari-hari tanpa dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) dalam berkuda.
Pihak desa mengakui jika pernah adanya insiden kecelakaan yang mengakibatkan penunggang kuda tersebut patah.
“Pengalaman terburuk pada tahun 2023 karena miskomunikasi ada yang sampai patah tabrak truk,” kata Hakim.
Ia menyebut kecelakaan ringan yang membuat penunggangnya jatuh dari kuda dan tergores dianggap hal biasa.
Bahkan masyarakat rela mudik ke kampung halamannya untuk menyaksikan dan naik kuda.
Alasan ini pula yang membuat perayaan tradisi Tiyu ramai.
“Itu nomor satu sewa kuda, nanti itu baju dan sandal lebaran,” akunya.
Pihak desa kini telah mengevaluasi pengalam-pengalaman tahun lalu dan membuat portal yang akan memasuki desa Jantuk.
“Tahun ini terkontrol aman dan tertib, setiap tahun kami koreksi dan evaluasi. Tahun ini kami ada tambahan personel dan siagakan di portal-portal,” ujarnya.
(*)
Hikayat Topat Mentaram: Perjalanan Dakwah Waliyyullah di Pulau Lombok |
![]() |
---|
634 Personel Gabungan Amankan Lebaran Ketupat di Kota Mataram |
![]() |
---|
Berkah Lebaran Penjual Ikan Bakar di Labuhan Haji, Cumi-Cumi Jadi Primadona |
![]() |
---|
Pelni Cabang Bima Imbau Pemudik Hindari Calo, Sediakan 300 Tiket Gratis |
![]() |
---|
Kenapa Lebaran Ketupat Dirayakan 7 Hari Setelah Idul Fitri? Ternyata Ini Asal Usulnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.