Bupati LAZ Targetkan Giri Menang Square Jadi Ikon Ekonomi Baru Lombok Barat

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Bupati Lombok Barat Lalu Ahmad Zaini ingin menjadikan Kota Gerung sebagai pusat keramaian.

Lalu Ahmad Zaini mengatakan, pihaknya menargetkan agar kawasan bundaran Patung Sapi atau yang lebih dikenal sebagai Giri Menang Square (GMS) benar-benar terealisasi sebagai kawasan ekonomi. Lalu Ahmad Zaini menginginkan supaya GMS bisa selesai pada akhir tahun 2025 ini. 

Menurut LAZ sapaan akrabnya, tidak mungkin ibu kota kabupaten ini tanpa hotel, tanpa keramaian, dan tanpa fasilitas pendukung lainnya. Oleh karena itu ia ingin menghidupkan kembali atau melakukan revitalisasi GMS termasuk menyatukan taman kota gerung dengan Alun-alun Kota Gerung. 

Hal tersebut sebagai program awal dari LAZ yang ingin merubah kota Gerung menjadi pusat keramaian. Sehingga pihaknya ingin membuat sesuatu yang berubah. 

"Supaya berubah ini Gerung. 24 tahun menjadi ibu kota tetap begini-begini aja rupanya. Supaya ada perubahan, ada identitas sehingga nanti dari Bundaran Giri Menang Square kesini (kantor bupati) kita bangun," jelas LAZ dalam konferensi pers di ruang rapat bupati, Selasa (25/3/2025).

"Termasuk nanti depan ini ke Timur sampai sebelum Kuripan itu, rencana saya mau belokkan langsung ketemu Bypass sehingga nanti di pintunya itu besar bertuliskan Kompleks Kantor Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat. Dua jalur langsung ke Kantor Bupati," sambungnya. 

Baca juga: Cerita Syukur Latih Emil Audero Kecil, Gunakan Bola Plastik hingga Bambu sebagai Tiang Gawang

Dikatakan LAZ, dirinya memahami sekarang ini pemerintah pusat meminta untuk dilakukan efisiensi anggaran. Namun bagi LAZ, membangun kepercayaan di publik itu jauh lebih penting. 

Menurut LAZ, sekarang ada efisiensi dan tetap menjadi prioritas, namun pembangunan tersebut akan membangkitkan perekonomian. Proyek Giri Menang Square ini juga menjadi upaya Pemkab Lombok Barat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). 

"Dalam lima tahun ke depan, diharapkan kawasan GMS bisa memiliki hotel sebagai salah satu fasilitas pendukung. Saya menargetkan dalam lima tahun ke depan harus ada hotel yang dibangun di kawasan bundaran," terang LAZ. 

LAZ mengatakan, ibu kota kabupaten tidak mungkin berkembang tanpa adanya pusat keramaian. Keramaian menjadi salah satu indikator utama dari kehidupan sebuah daerah.

Dalam konsepnya, pusat keramaian dan bisnis berada di bundaran GSM. Tapi pelaku UMKM juga tetap diberikan ruang untuk berjualan di sana. Hanya pemerintah akan menata supaya lebih rapi.

Saat ini cenderung tidak ditata dengan baik. Sehingga UMKM bermunculan di sana sini tanpa lokasi yang teratur.

"Di depan Dispendukcapil misalnya nanti ada ruang publik. Tempat kumpul masyarakat. Sehingga ekonomi tumbuh, ruang publik untuk masyarakat juga ada," jelas mantan Dirut PDAM Giri Menang itu.

Sejumlah fasilitas akan ditambah. Seperti air mancur, lampu hias hingga penataan bagian taman. Sehingga suasana pada malam hari akan semakin hidup dan meriah.

(*)