Berita Mataram

Pasangan Kekasih di Mataram Jadi Tersangka Aborsi, Gugurkan Kandungan Usia 6 Bulan Pakai Obat

Para pelaku sempat membawa bayi yang dilahirkan di toilet ke Puskesmas hingga dirujuk ke rumah sakit

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
ABORSI KANDUNGAN - Polresta Mataram menangkap pasangan kekasih inisial FRS (24) dan DNQ (19) dan seorang penjual obat penggugur kandungan inisial ATS atas dugaan kasus aborsi. Ketiganya diduga terlibat aborsi kandungan usia 6 bulan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Polresta Mataram menangkap pasangan kekasih inisial FRS (24) dan DNQ (19) atas dugaan kasus aborsi.

Satu orang lainnya yang berperan sebagai penjual obat aborsi, inisial ATS juga ditangkap.

“Kami sudah amankan tiga orang terduga terkait tindak pidana aborsi tersebut," ucap Kanit PPA Satreskrim Polresta Mataram AKP Eko Ari Prastya, Selasa (18/3/2025).

Praktik aborsi ini bermula dari hubungan asmara antara FRS dan DNQ yang telah berjalan selama dua tahun. 

Keduanya melakukan hubungan layaknya suami istri selama kurun waktu dua bulan yakni dari Agustus hingga Oktober 2024.

Baca juga: Wanita di Mataram Aborsi Sendiri di Kamar Kos, Kini Kondisinya Kritis Dirawat di RS

Namun memasuki bulan Desember, DNQ merasa khawatir karena sudah tidak menstruasi lagi. 

Dia kemudian berinisiatif membeli alat tes kehamilan.

“Hasilnya pada saat itu menunjukkan bahwa ia positif hamil. Karena merasa belum siap untuk memiliki anak, keduanya sepakat untuk menggugurkan kandungan,” katanya.

Pada 4 Januari 2025, FRS membeli obat penggugur kandungan dari ATS seharga Rp530 ribu dan memberikannya kepada DNQ namun tidak berhasil.

Berselang sebulan atau pada 12 Maret 2025, FRS kembali membeli obat penggugur kandungan dari ATS sebanyak tiga butir dengan harga Rp850 ribu. 

Setelah mengonsumsinya, DNQ mulai merasakan efek dari obat tersebut, tetapi dampaknya masih belum signifikan.

Puncaknya terjadi pada 13 Maret 2025 sekitar pukul 23.00 WITA, ketika DNQ merasakan sakit perut hebat seperti ingin buang air besar. 

"Saat masuk ke toilet, tiba-tiba melahirkan bayinya dan langsung berteriak memanggil FRS yang berada di lokasi," jelas Eko.

Melihat bayi tersebut, FRS segera membungkusnya dan membawa bayi beserta DNQ ke Puskesmas Ampenan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved