Berita NTB

Dispar NTB Pasang Target 2,5 Juta Kunjungan Wisatawan Tahun 2025, Lebih Tinggi dari RPD

Target wisatawan berkunjung tahun 2025 yang ditetapkan Dispar NTB lebih tinggi dari RPD

TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
TARGET KUNJUNGAN WISATAWAN - Sejumlah wisatawan turun dari kapal cepat di Pelabuhan Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Target wisatawan berkunjung tahun 2025 yang ditetapkan Dispar NTB lebih tinggi dari RPD. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas pariwisata (Dispar) NTB kembali memasang target kunjungan wisatawan untuk tahun 2025 ini sebesar 2,5 juta.

Kepala Dispar NTB Jamaluddin Malady mengatakan, target 1,7 juta wisatawan telah tertuang pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) di sektor pariwisata pada tahun 2024 dan 2025.

“Itu 1,7 juta (target kunjungan wisatawan) tahun 2024, dan 2025 masih di RPD berjumlah seperti itu. Tapi di internal kami supaya ada motivasi, kami targetkan lebih tinggi, jadi kita tingkatkan hingga 2,5 juta,” ucap Jamaluddin, Minggu (23/2/2025).

Jamal mengatakan target ini berbanding lurus dengan peningkatan kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi.

“Di hotel saja yang menginap sudah 2 juta lebih belum lagi wisatawan yang tidak menginap,” katanya.

Baca juga: Pesona Pulau Paserang, Destinasi Wisata di Sumbawa Barat yang Cocok untuk Wedding dan Healing

Dia mengambil contoh kunjungan ke Gili Trawangan dan Gunung Rinjani. 

Kami targetkan dengan 2,5 juta dengan tidak menginap itu sudah tembus,” ucapnya.

Dia yakin target ini juga sejalan dengan perbaikan kualitas wisata melalui 17 sektor ekonomi kreatif.

Selaras dengan program Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur NTB Indah Dhamayanti Putri.

“Di visi ketiganya kan peningkatan destinasi, dan di misi ke empatnya peningkatan kualitas pariwisata dan 17 sektor ekonomi kreatif,“ katanya.

Adapun sektor itu antara lain Pengembang permainan, Arsitektur, Desain interior, Musik, Seni rupa, Desain produk, Fesyen, Kuliner, Film, animasi, dan video, Fotografi, Desain komunikasi visual, Televisi dan radio, Kriya, Periklanan, Seni pertunjukan, Penerbitan, Aplikasi.

“Insya Allah dengan kita terlibat di 17 sektor ekonomi kreatif itu ya termasuk tadi disampaikan itu tenun, e-sport, film, termasuk juga di dalamnya yakni penataan pedagang asongan,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved