Berita NTB

NTB Masuk 5 Besar Destinasi Wisata Ramah Muslim Versi IMTI 2025

Dengan capaian ini, pemerintah daerah akan terus membenahi pariwisata NTB menuju destinasi kelas dunia. 

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
PENGHARGAAN - Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal saat menerima penghargaan dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Kamis (9/10/2025). NTB masuk lima besar destinasi pariwisata ramah muslim versi IMTI 2025. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan penghargaan nasional, sebagai salah satu destinasi pariwisata ramah muslim terbaik tahun 2025 versi Indonesian muslim travel index (IMTI). 

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal bersyukur, daerahnya masuk lima besar yang mendapatkan penghargaan itu. Dengan capaian ini, pemerintah daerah akan terus membenahi pariwisata NTB menuju destinasi kelas dunia. 

"Ke depan kami akan terus meningkatkan kualitas NTB sebagai destinasi unggulan muslim friendly tourism di Indonesia," kata Iqbal melalui keterangan tertulisnya, Kamis (9/10/2025). 

Penghargaan ini langsung diserahkan oleh Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, kepada Gubernur Iqbal di Ballroom 1 JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Kajian ini dilakukan oleh Bank Indonesia dan diikuti oleh 15 daerah se-Indonesia. Capaian ini juga semakin memperkuat posisi NTB sebagai ikon wisata halal nasional, sekaligus berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi syariah dan pariwisata berdaya saing global. 

Baca juga: Kunjungan Hangat Gubernur NTB di Tribun Lombok: Salat Berjamaah dan Diskusi Pembangunan Pariwisata

Selain itu, NTB juga meraih Special Recognition Award for Setting a Global Benchmark in Muslim Friendly Tourism and Sport, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam membangun ekosistem pariwisata ramah muslim berstandar internasional.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan, dengan capaian tersebut, ada beberapa hal yang menjadi catatan sebagai salah satu pusat kekuatan global pariwisata ramah muslim di Indonesia. 

Pertama kata Aulia yaitu standarisasi, sertifikasi dan jaminan halal  perlu ditampilkan di gerai-gerai F&B dan penyedia layanan perhotelan untuk memperkuat kepercayaan wisatawan.

"Ini penting untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatan yang berkunjung ke NTB," jelasnya. 

Kedua digitalisai dan branding global bahwa NTB merupakan pusat ramah muslim dengan optimalisasi  dan integrasi layanan dan fasilitats halal.

Terakhir memperluas infrastruktur dan layanan aksesibel, untuk memastikan inklusivitas bagi semua wisatawan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved