Jalan di Sumbawa Tergerus Sungai, PUPR NTB dan PT Amman Mineral Bangun Jalur Alternatif

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ruas jalan provinsi di lokasi Liang Bage, yang menghubungkan Tatar Batas, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dengan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, terputus akibat tergerus aliran sungai.

Menanggapi hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB melalui Balai Pemeliharaan Jalan Provinsi (BPJP) Pulau Sumbawa, bekerja sama dengan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), bergerak cepat membangun jalur alternatif untuk memulihkan akses masyarakat.

Kerusakan jalan sepanjang 50 meter ini dipicu oleh fenomena alam yang tidak biasa. Tumpukan pasir laut yang tinggi di muara sungai telah membendung aliran air. 

Ketika banjir datang, bendungan pasir tersebut menyebabkan aliran sungai meluap dan berpindah arah, menggerus badan jalan provinsi hingga putus total.

Untuk mengatasi isolasi wilayah, tim gabungan membuat jalan darurat sementara dengan membelokkan rute melalui lahan kebun milik warga setempat. 

"Kami telah meratakan dan menimbun jalur alternatif ini dengan pasir batu agar permukaan jalan menjadi padat, tidak becek, dan aman untuk dilalui, sehingga dapat meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Sadimin, Jumat (10/10/2025). 

Baca juga: Dinas PUPR NTB Lakukan Pemeliharaan Jalan di Kota Mataram

Langkah ini merupakan solusi jangka pendek untuk memastikan mobilitas warga dan distribusi logistik tidak terhambat. 

Sementara itu, penanganan permanen akan segera dilakukan setelah kondisi aliran sungai kembali normal.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa akan memimpin upaya normalisasi sungai.

"Langkah pertama untuk penanganan permanen adalah mengeruk endapan pasir di muara sungai. Setelah aliran sungai kembali ke jalurnya yang semula dan aman, barulah Dinas PUPR bisa memulai perbaikan permanen pada jalan yang rusak," jelasnya.

Kerja sama antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pihak swasta seperti PT. Amman Mineral Nusa Tenggara ini menjadi contoh sinergi positif dalam penanggulangan bencana dan pemulihan infrastruktur di daerah. 

Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintasi jalur alternatif dan menunggu informasi lebih lanjut mengenai dimulainya pembangunan jalan permanen.