PUPR NTB dan BWS Kebut Perbaikan Tanggul Sungai Tanggek, Antisipasi Gagal Tanam Petani

Percapatan perbaikan dilakukan sesuai arahan Gubernur Provinsi NTB Lalu Muhamad Iqbal yang sudah berkunjung ke lokasi.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Sirtupillaili
Dok.Istimewa
PERBAIKAN - Kepala Dinas PUPR NTB Sadimin bersama Kepala Bappeda NTB Iswandi saat monitoring proses perbaikan tanggul sungai Tanggek yang jebol akibat banjir, di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, Rabu (8/10/2025). 

TRIBUNLOMBOK.COM, SELONG – Pasca kunjungan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, ke lokasi jebolnya tanggul sungai Tanggek, di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur pada Senin (6/10/2025), tindakan cepat langsung diambil. 

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTB bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I kini tengah menggeber penanganan darurat untuk mencegah bencana banjir susulan.

Respons sigap ini dipastikan berjalan sesuai arahan dengan monitoring langsung oleh Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin bersama Kepala Bappeda NTB, Iswandi, pada Rabu (8/10/2025). 

Fokus utama pengerjaan adalah pemasangan geobag pada tanggul yang jebol serta normalisasi alur Sungai Tanggek yang mengalami pendangkalan parah.

"Sesuai arahan Bapak Gubernur, kami harus bergerak cepat. Ini bukan hanya soal memperbaiki tanggul, tapi soal menyelamatkan masa tanam para petani kita," tegas Sadimin. 

Baca juga: Jalan di Sumbawa Tergerus Sungai, PUPR NTB dan PT Amman Mineral Bangun Jalur Alternatif

Jebolnya tanggul Sungai Tanggek merupakan imbas dari banjir bandang yang menerjang wilayah tersebut pada pertengahan September lalu. 

Curah hujan dengan intensitas ekstrem saat itu tak mampu dibendung oleh tanggul, mengakibatkan dampak serius bagi warga sekitar.

Data yang dihimpun mencatat, setidaknya 55 hektare lahan pertanian produktif terendam dan dipastikan mengalami gagal panen. 

Selain itu, sejumlah rumah warga di sekitar bantaran sungai juga ikut terendam, menimbulkan kerugian materiel yang tidak sedikit.

Kini, deru mesin alat berat yang mengeruk sedimen sungai menjadi harapan baru bagi warga Desa Batuyang. Penanganan darurat ini dikebut sebagai langkah krusial untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan yang sudah di depan mata.

"Kami berpacu dengan waktu. Tujuannya jelas, agar saat musim hujan tiba, areal persawahan di sepanjang bantaran sungai ini aman dari luapan dan petani dapat memulai masa tanam tanpa dihantui ancaman gagal panen lagi," tambah Sadimin. 

Upaya normalisasi dan perbaikan tanggul ini menjadi pertaruhan penting bagi perekonomian masyarakat setempat yang mayoritas bergantung pada sektor pertanian. 

Kehadiran pemerintah secara cepat di lapangan diharapkan dapat memulihkan keamanan dan membangkitkan kembali semangat para petani untuk kembali mengolah lahannya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved