Berita Pendidikan
Sosok Baiq Shareny, Mahasiswi Asal Lombok Tengah Lulusan Terbaik Kedokteran UNIZAR
Baiq Shareny membeberkan bahwa kunci keberhasilannya terletak pada kualitas belajar, bukan sekadar kuantitas
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Baiq Shareny Aprina warga asal Dusun Penyalu, Desa Rembitan, Lombok Tengah, berhasil meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna 4.00 di Universitas Islam Al-Azhar (UNIZAR) Mataram.
Baiq Shareny dikukuhkan menjadi lulusan terbaik dalam acara Yudisium Sarjana Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNIZAR Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025 di Aula Abdurrahim, Selasa (11/2/2025).
Baiq Shareny merupakan putri dari pasangan Lalu Arjawi dan Baiq Subaedah yang Lahir di Bodak pada 25 April 2003. Sejak kecil Shareny dikenal sebagai sosok yang tekun dan berdedikasi dalam dunia akademik.
Selain berprestasi dalam bidang akademik, Baiq Shareny juga sebagai penghafal al-Qur'an dan setiap hari selalu memuroja'ahkan Al-Qur'an.
Baiq Shareny kepada Tribun Lombok mengatakan, dirinya merasa bangganya atas pencapaiannya ini. Meskipun sangat bahagia, tetapi di balik IPK 4.00 ini ada tanggung jawab besar yang harus Shareny emban.
"Ekspektasi orang-orang terhadap saya tentu tinggi, dan ini menjadi tantangan untuk terus menjaga serta meningkatkan kualitas diri, terutama saat memasuki masa koas nanti," ujar Shareny bahagia.
Baiq Shareny mengatakan, dirinya menyadari bahwa perjalanan menuju profesi dokter tidak berhenti di sini. Baginya, ini baru awal dari perjuangan untuk menjadi lebih baik.
"Saya harus terus mempertahankan berusaha agar bisa tetap kualitas akademik, serta menerapkan ilmu yang telah saya pelajari selama masa preklinik ke dalam praktik saat koas nanti," tambahnya.
Baiq Shareny membeberkan bahwa kunci keberhasilannya terletak pada kualitas belajar, bukan sekadar kuantitas.
Dirinya lebih memprioritaskan waktu belajar yang berkualitas dibandingkan dengan belajar dalam waktu yang lama.
Ia menyebut, waktu paling efektif untuk belajar adalah saat dini hari, setelah shalat tahajud atau subuh. Menurut dia, pada waktu itu, pikiran sudah lebih segar dan siap menyerap ilmu. la juga menghindari metode belajar dengan sistem kebut semalam.
"Saya lebih suka belajar secara konsisten setiap hari, minimal satu jam. Konsistensi lebih penting dibandingkan belajar dalam waktu panjang tetapi tidak efektif," ungkapnya.
Selain itu, Baiq Shareny juga menekankan pentingnya kerja keras dalam menghadapi tantangan di Fakultas Kedokteran yang dikenal dengan tugas dan ujian yang padat.
Baiq Shareny tidak lupa selalu berdoa dan meminta restu kedua orang tua agar selalu dimudahkan dalam menghadapi ujian maupun urusan lainnya. Bagi Shareny, ridha Allah dan kedua orang tua tidak lupa jadi kesuksesannya sejauh ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.