Berita Sumbawa Barat

Dikes KSB Temukan 44 Kasus HIV/AIDS di Tahun 2024

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat menemukan ada 44 kasus HIV/AIDS selama 2024

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
townsquare.media
Pita merah dikenakan untuk memperingati Hari AIDS Sedunia setiap 1 Desember. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Sebanyak 44 kasus HIV/AIDS ditemukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) pada tahun 2024.

"Kasus yg ditangani sampai dengan saat ini ada 44 kasus termasuk kasus baru sebanyak 10 kasus yang kami temukan di tahun 2024 yang lalu," kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL), Indra Alamsyah saat ditemui diruangannya pada Jumat (24/1/2024).

Indra menyebutkan, dari data puluhan kasus yang tercatat, kebanyakan menjangkit anak muda.

"Kalau jenis kelamin relatif berimbang, sedangkan menurut umur kebanyakan yang terjangkit berusi muda," terangnya.

Indra mengungkapkan, penyebab terjadinya HIV/AIDS ini umumnya ditemukan akibat perilaku seksual bebas dengan menggonta ganti pasangan.

Untuk penularannya penderita biasanya melakukan aktivitas seksual dan menyerang sistem kekebalan tubuh.

"Adapun riwayat pengguna napza suntik (Penasun) kalau tidak salah tidak ada kami temukan pada kasus yang sudah terdeteksi sementara ini," ujar Indra.

Baca juga: Dikes Lombok Timur Catat Banyak Kasus HIV AIDS Didominasi Pasangan Gay

Untuk mendeteksi penyakit HIV/AIDS tersebut, pihaknya sering melakukan screening di beberapa populasi yang beresiko seperti Wanita Pekerja Seks (WPS), Laki Seks Laki (LSL) Waria dan penderita penyakit menular Seksual.

"Kami melakukan screening pada populasi beresiko seperti WPS, LSL, Waria dan penderita penyakit menular seksual," tuturnya 

"Setiap 3 bulan sekali kami melakukan screening, ibu hamil dan Penderita TBC akan di lakukan pemeriksaan HIV saat dinyatakan positif hamil dan positif TBC setiap bulannya," lanjut Indra.

Indra mengatakan, untuk penanganan kasus setelah dinyatakan positif pihaknya melakukan  konseling dan tindak lanjut dengan pengobatan dan Pemberian nutrisi tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Kami ada pendampingan dari yayasan "Inset" (inisiatif sehat) untuk orang dengan HIV yang perempuan juga kami ada pendamping dari konselor agar secara mental bisa pulih," pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved