Berita Lombok Timur
Dikes Lombok Timur Catat Banyak Kasus HIV AIDS Didominasi Pasangan Gay
Dinas Kesehatan Lombok Timur mencatat kasus HIV AIDS didominasi oleh pasangan sesama lelaki atau gay
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur (Lotim) mencatat banyak terjadi kasus HIV AIDS di daerah imbas dari perilaku menyimpang Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Dari pantauan Dikes, pengidap penyakit seksual tersebut didominasi oleh hubungan sesama lelaki atau gay.
“Dan indikasinya banyak yang laki sama lelaki dan itu betul seperti itu. Cuman kalau saya fokus bahwa keinginan untuk berobat itu harus digencarkan,” ungkap Kepala Dinas (Kadis) Dikes Lotim, Pathurrahman, Rabu (6/11/2024).
Dikatakannya, kasus HIV AIDS di Lotim memang terbilang tinggi jika mengacu pada data pada tahun 2023 lalu yang berjumlah 39 kasus.
“Kalau angka saya lupa yang jelas masalah HIV AIDS itu kita menyiapkan pelayanan pengobatan dan kita juga mengimbau ada edukasi dari semua baik keluarga maupun yang lainnya bahwa HIV AIDS harus diobati,” ucap Pathurrahman.
Baca juga: Lapas Terbuka Lombok Tengah Gandeng Puskesmas Aik Dareq Screening HIV/AIDS Warga Binaan
Tahun ini masih ada peningkatan melihat masih banyak dari penderita penyakit seksual teraebut yang malu untuk berobat.
Padahal, Dikes Lotim sendiri sampai saat ini telah menyediakan pusat layanan penyakit HIV AIDS ini dari tingkat Puskesmas Kecamatan hingga Rumah Sakit Uumum Daerah (RSUD).
“Dan sudah disiapkan pelayanan HIV AIDS ini di tingkat kecamatan dan rumah sakit. Dan dari pantauan sudah banyak yang menggunakan,” katanya.
Dikatakannya, penamganan kasus HIV AIDS sendiri saat ini harus dilakukan dengan hati-hati. Takutnya pengidap penyakit tersebut nantinya akan semakin malu untuk mengobati dirinya sendiri, hingga hal itu justru membuat resiko kematian akan semakin tinggi terjadi
“Bagaimanapun mereka ini manusia yang harus kita memanusiakan dan saya pikir gimana caranya mereka harus mau untuk berobat, karena penyakit ini bisa di sembuhkan,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.