Lombok Barat

Minim Faskes dan Jalan Rusak, Ibu Hamil di Sekotong Harus Ditandu Tempuh Jarak Jauh untuk Melahirkan

Warga Dusun Meang, Desa Persiapan Perantap Kecamatan Sekotong Lombok Barat kembali harus menanggung derita, lantaran minimnya fasilitas kesehatan

|
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
Tak Ada Faskes, Warga Sekotong Harus Tempuh Jarak Puluhan Kilo Untuk Antar Warga Melahirkan 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Warga Dusun Meang, Desa Persiapan Pengantap Kecamatan Sekotong Lombok Barat kembali harus menanggung derita, lantaran minimnya fasilitas kesehatan hingga jalan rusak yang membuat mereka terisolir.

Masyarakat di dusun tersebut bahkan berulang kali mengalami kesulitan saat membawa ibu hamil untuk melakukan persalinan di faskes terdekat.

Terbaru dialami oleh seorang ibu bernama Santri (20), ia terpaksa ditandu menggunakan bambu dan sarung, berjibaku melewati jalan berlumpur puluhan kilo, jalan tersebut rusak total hingga tak bisa dilalui kendaraan.

Pj Kepala Desa Peraiapan Perantap Kecamatan Sekotong, Saidi membenarkan kejadian yang dihadapi warganya itu.

“Itu kejadiannya kemarin, dan memang dulu juga sudah ada kasus serupa, karena minimnya faskes di Dusun Meang membuat masyarakat harus keluar jika berobat ataupun melahirakan, parahnya akses jalan disana ndak bisa dilalui kendaraan, jalan satu satunya ya di bopong,” ucap Saidi saat dihubungi, Rabu (22/1/2025).

Pihaknya bahkan telah mengeluarkan imbauan, bagi para warga yang hamil untuk berdiam di desa yang memiliki akses baik menuju ke Faskes.

Mengingat Desa Perantap, rata-rata persoalan jalan rusak menjadi masalah yang terjadi di 7 kekadusan yang ada di desa tersebut.

Pihaknya bukan tanpa upaya, ia bersama warga sudah berulang kali menyampaikan keluhan, bahkan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) sudah turun melihat kesulitan yang dihadapi warga.

“Bahkan Kadis Kesehatan Provinsi sudah turun, dan janjinya akan membangun puskesmas pembantu,” katanya.

Dikatakan, jika persoalan jalan yang kerap diajukan untuk perbaikan tidak kunjung terealisasi pembangunanya, maka pemerintah diharapkan lebih perhatian soal faskes yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

“Kalau jalan susah mereka perbaiki, paling tidak faskes, karena ini kalau kita mau berobat masyarakat harus jalan kaki puluhan kilo baru sampai di puskesmas terdekat,” keluhnya.

Dikatakannya, saat ini di desa perantap saja ada 5193 jiwa yang butuh perhatian pemerintah.

Ia sangat mengharapkan pemerintah segera menjawab keluhan warga, bukan hanya saja soal perbaikan jalan, namun faskes yang menjadi layanan dasar masyarakat mestinya harus diperhatikan.

Ditempat terpisah, Marwin adik dari Santri ibu hamil yang ditandu benerapa waktu lalu mengungkapkan kesulitannya untuk sampai ke faskes terdekat

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved