Wakil Ketua Komisi X DPR RI Nilai Sekolah Rakyat sebagai Program Pemerataan Pendidikan
Sekolah Rakyat berkonsep boarding school, yaitu sekolah berasrama bagi masyarakat tidak mampu
Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menanggapi rencana pendirian Sekolah Rakyat untuk keluarga kurang mampu.
Wacana ini disampaikan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin.
Menurutnya, pembelajaran sekolah itu bisa menggunakan gedung pendidikan yang sudah ada.
Lalu Ari mengatakan, gagasan Sekolah Rakyat yang disampaikan Gus Imin itu sangat baik dan harus didukung, karena program itu merupakan bentuk kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap pendidikan.
"Pendirian Sekolah Rakyat sebagai bentuk pemerataan pendidikan, sehingga semua warga negara Indonesia bisa mengenyam pendidikan gratis dari pemerintah," jelasnya, Kamis (16/1/2025).
Baca juga: Libur Sekolah di Bulan Ramadhan 2025 Sudah Disepakati Pemerintah Melalui Edaran Tiga Menteri
"Bukan hanya SPP saja yang gratis, tapi berbagai sarana dan fasilitas juga gratis," sambungnya.
Apalagi, lanjut Ketua DPW PKB NTB itu, Sekolah Rakyat berkonsep boarding school, yaitu sekolah berasrama.
Pihaknya berharap para siswa mendapat makan secara gratis dan semua biaya bisa ditanggung negara.
Dia mengatakan, baha apra guru harus mengajar dan membimbing anak-anak secara profesional.
“Karena berkonsep asrama, maka anak-anak tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tapi juga pelajaran tambahan di asrama. Itu harapkan kami,” urainya.
Jadi, jelas Lalu Ari, keluarga yang kurang mampu bisa mendaftarkan anak mereka ke Sekolah Rakyat.
“Mereka sudah tidak perlu memikirkan biaya pendidikan, biaya makan, biaya peralatan sekolah, dan biaya untuk kebutuhan lainnya,” imbuh Lalu Ari.
Lalu Ari menyatakan, Sekolah Rakyat nantinya akan saling melengkapi dengan keberadaan Sekolah Unggulan Garuda.
“Jadi, keduanya tidak dalam posisi saling bersaing. Sekolah Rakyat fokus menyasar anak dari keluarga kurang mampu, kemudian mendidik mereka menjadi manusia unggul,” terang Lalu Ari.
Setelah dididik di Sekolah Rakyat, para siswa diharapkan menjadi manusia unggul, sehingga bisa meningkatkan kondisi ekonomi keluarga mereka.
“Saya kira banyak gedung sekolah yang bisa digunakan untuk Sekolah Rakyat. Kami berharap bisa segera diwujudkan,” tandasnya.
(*)
| Anggota DPR RI Sentil Wali Kota Mataram Soal Tumpukan Sampah Dekat Gudang Bulog Mandalika |
|
|---|
| Pembangunan Gedung Baru Sekolah Rakyat di Lombok Utara Telan Anggaran Rp250 Miliar |
|
|---|
| Penjelasan Wakil Ketua DPR RI Soal Dana Reses Rp702 Juta |
|
|---|
| Anggaran Reses DPR RI Naik Jadi Rp702 Juta, Setahun Bisa Sampai 5 Kali Pelaksanaan |
|
|---|
| Ditolak Warga dan Mahasiswa, Sekolah Garuda Batal Dibangun di Kebun Raya Lemor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Anggota-DPRD-NTB-H-Lalu-Hadrian-Irfani-21082023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.