Berita Lombok Timur

Ketua DPRD Lombok Timur Mengaku Belum Ada Koordinasi dengan Pusat Soal Pelaksanaan MBG

DPRD Lombok Timur menilai seharusnya ada koordinasi dalam pemberian MBG antara pemerintah daerah dengan pusat sebagai penyelenggara

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
Makan bergizi gratis di SMKN 3 Selong (kiri) dan Ketua DPRD Lombok Timur, Muhammad Yusri. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Ketua DPRD Lombok Timur mengaku belum ada koordinasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan belum mengetahui pedoman dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan pemerintah pusat. 
 
"Kami belum bisa bicara terlalu jauh tentang itu," kata Ketua DPRD Lombok Timur, Muhammad Yusri kepada awak media, Selasa (14/1/2024).

Ia mengatakan, seharusnya ada koordinasi dalam pemberian MBG antara pemerintah daerah dengan pusat sebagai penyelenggara.

"Sama sekali belum ada koordinasi, sampai sekarang saya belum dapat pedoman, sama siapa saya koordinasi," jelasnya. 

Baca juga: Makan Bergizi Gratis di Lombok Tengah Segera Dimulai, Pemkab Siapkan Anggaran Rp4,5 Miliar

Sebelumnya, sebanyak 585 porsi MBG telah diberikan kepada siswa SMKN 3 Selong.

Kepala SMKN 3 Selong Ruslan mengatakan, sekitar pukul 08.45 Wita makanan bergizi gratis datang selanjutnya  dibagikan  ke siswa 09.30 Wita atau saat jam istirahat.

"Karena ini uji coba dan jam pertama, kami arahkan siswa makan bersama di lapangan, tadi jam 9.30 Wita pas keluar main," kata Ruslan saat ditemui usai uji coba MBG di SMKN 3 Selong, Senin (13/1/2025).

Ia menyebut, dalam pelaksanaan MBG banyak siswa yang tidak membawa air minum. Sekolah menyiasati dengan membeli air kemasan sebanyak 10 dus.

"Tadi kita siapkan air," sambungnya.

Ruslan bersyukur program makan bergizi gratis bisa mengatasi konsumsi siswa yang tidak sarapan dari rumah.

"Namanya anak Lombok jarang ada sarapan," keluhnya.

Ia mengatakan, tanggapan siswa dengan makan bergizi gratis rasanya cukup enak.

Adapun menunya nasi, tempe, tahu, sayur, dan daging ayam.

"Kalau susu sementara tidak ada," ujarnya. 

Ruslan mengaku bersyukur adanya progam ini sebagai langkah pemenuhan gizi anak untuk menunjang prestasi.

"Prestasi tambah baik, karena sudah ada tenaga melanjutkan pembelajaran sampai pukul 14.00 wita," harapnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved