Aktivis Buruh Migran Kritik Menteri P2MI, Kunjungan ke Lombok Timur Tak Esensial
Pemerhati buruh migran di Lombok Timur menilai kedatangan menteri pelindung pekerja migran Indonesia tersebut tidak mengubah keadaan.
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kunjungan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding ke Desa Jenggik Utara, Kecamatan Jenggik, Lombok Timur dikritik aktivis buruh migran.
Kritik disampaikan Ketua Advokasi Buruh Migran Indonesia (ADBMI) Foundation Roma Hidayat dan Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Usman.
Menurut mereka, kedatangan Menteri Abdul Kadir Karding tersebut dirasa salah dan juah dari program pelindung PMI. Pasalnya, di Desa Jenggik Utara, Menteri Karding melakukan uji coba program makan siang bergizi yang dirasa jauh dari esensi pelindung PMI.
Roma menyayangkan tidak ada keterlibatan NGO saat kunjungan Manteri Karding. Bukan tanpa alasan, Desa Jenggik Utara merupakan dampingan program ADBMI Foundation selama 5 tahun. Ia menilai kedatangan menteri pelindung pekerja migran Indonesia tersebut tidak mengubah keadaan.
"Kami lama di sana, 5 tahun program ADBMI Foundation di Desa Jenggik Utara," terang Roma Hidayat, pada Jumat malam (13/12/2024).
Baca juga: Bekunjung ke Lombok Timur, Menteri P2MI Dorong Perdes untuk Cegah Perekrutan PMI di Bawah Umur
Roma Hidayat selaku ketua ADBMI Foundation juga menyebutkan bahwa peraturan desa (perdes) mengenai PMI sudah ada sebelumnya.
"Jangankan di Jenggik Utara, jauh sebelumnya sudah ada peraturan desa (perdes) yang kita dorong yang berpihak pada PMI dan keluarganya di level desa di Lombok Timur," cetus Roma.
Roma Hidayat juga menyayangkan, kedatangan Menteri Karding ke Lotim tidak mengundang NGO dan pemerhati pekerja migran.
"Menteri ini berkunjung ke Jenggik Utara Lotim. Desa yang sukses dibina ADBMI bersama TIFA. Anehnya, waktu berkunjung kemarin, tidak satupun LSM diajak serta untuk diskusi," keluhnya.
Roma bahkan meminta kepada menteri Karding belajar kembali ke Lotim prihal kebijakan untuk PMI. Terlebih saat ini, Pemda Lombok Timur akan mengeluarkan peraturan Bupati tentang Pelindung Sosial Ekonomi PMI dan keluarganya.
"Menteri ini harus belajar banyak di Lombok Timur ya. Dia baru mulai berbicara tentang pemberdayaan PMI purna, kita sudah duluan lakukan. Bahkan kita tengah persiapkan peraturan Bupatinya yang akan jadi pertama kali di Indonesia," tegas Roma.
Hal senada disampaikan Ketua SBMI Nusa Tenggara Barat (NTB) Usman. Ia mengungkapkan kedatangan Menteri Karding tidak sejalan dengan tugas dan tanggung jawab menteri PPMI sebagai pelindung PMI.
"Kedatangan menteri kemarin gak nyambung, masa liat anak makan," terang Usman.
Seharusnya kedatangan menteri PPMI kemarin, terang Usman, harus bertemu juga dengan ormas PMI dan juga pemerhati Pekerja Migran.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2M
Abdul Kadir Karding
Menteri Karding
Lombok Timur
buruh migran
Angka Perkawinan Anak di Lombok Timur Diklaim Menurun |
![]() |
---|
Baznas Lombok Timur Target Penerimaan Zakat Mencapai Rp17,5 miliar di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Diduga Putus Cinta, Pria di Lombok Timur Akhiri Hidup dengan Gantung Diri |
![]() |
---|
Wali Murid Khawatir Plafon Ruang Kelas SDN 3 Masbagik Timur Roboh |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Jembatani Kepentingan Petani dengan Pengusaha Tembakau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.