Pria Disabilitas Rudapaksa Mahasiswi

Korban Dugaan Pelecahan Seksual Agus Buntung Bertambah Jadi 17 Orang

Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan pria disabilitas asal Mataram, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung bertambah menjadi 17 orang.

Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM
Ketua KDD NTB Joko Jumadi dan pria disabilitas Agus Buntung tersangka rudapaksa belasan wanita. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan pria disabilitas asal Mataram, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung bertambah menjadi 17 orang.

Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Joko Jumadi membenarkan adanya penambahan dua korban yang melapor.

Joko mengatakan, dua korban tersebut salah satunya masih di bawah umur.

Joko menjelaskan satu korban sempat dilakukan pelecehan seksual.

Sementara satu korban lainnya mengaku masih dalam tahap percobaan pelecehan seksual.

"Dua korban ini ada yang datang sendiri ke Polda, satu lagi ada videonya sempat viral dan langsung menghubungi sendiri tim pendamping," kata Joko, Jumat (13/12/2024).

"Nanti bisa saja menurut analisa kepolisian anak-anak itu dibuatkan LP (laporan polisi) sendiri, korban didewasa satu LP, namun bisa juga umpannya korban dewasa ada lima dibuatkan LP sendiri-sendiri,"terang Joko.

Joko juga menyebutkan alat bukti video yang diberikan korban kepada KDD berupa video grooming seperti video korban lainnya.

Adapun para korban dari kalangan mahasiswi dan bebrapa masih pelajar.

Joko menjelaskan, Agus menggunakan modus yang sama untuk mendekati korban, yaitu mendekati para korban yang duduk sendiri di Taman Udayana dan Taman Sangkareang Kota Mataram.

"Agus melakukan profiling terhadap korban, yang sedang duduk sendiri di taman, dengan asumsi ketika dia duduk sendiri dia sedang galau, sedang ada masalah,di situlah kemudian Agus masuk,"terang Joko.

Agus mendekati korban dengan menunjukkan kondisinya yang disabilitas, yang membuat para korban merasa iba.

Pelaku terus menunjukkan bahwa ia tidak bisa apa-apa, beraktivitas susah, banyak direndahkan.

"Akhirnya korban merasa iba dan korban menaruh kepercayaan pada si Agus,"cerita Joko.

Korban yang mulai iba dan percaya, kemudian dimanfaatkan oleh pelaku untuk menggali informasi para korban hingga ke hal-hal yang bersifat privasi dan sensitif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved