Pilgub NTB 2024

Senator Evi Apita Maya Siap Kerahkan Pendukungnya untuk Memilih Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024

Evi yang viral karena foto kelewat cantiknya ini membeberkan alasannya mendukung Zul-Uhel ke pendukungnya.

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
Senator Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) Evi Apita Maya ditemui Kamis (14/11/2024). Evi yang viral karena foto kelewat cantiknya ini membeberkan alasannya mendukung Zul-Uhel ke pendukungnya. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Senator Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) Evi Apita Maya melabuhkan dukungan kepada pasangan calon (Paslon) 02 Zulkieflimansyah dan H Suhaili Fadhil Tohir (Zul-Uhel) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.

Evi yang viral karena foto kelewat cantiknya ini membeberkan alasannya mendukung Zul-Uhel pendukungnya.

"Beberapa teman bertanya meminta arahan (dukungan) saya menjelaskan kenapa ini, kenapa itu, saya bilang saya mendukung 02, wakil 02 juga sudah terbukti di Lombok Tengah, ini juga menjadi pertimbangan," kata Evi ditemui di Mataram, Kamis (14/11/2024).

Pada Pemilu 2024 lalu Evi berhasil menjadi terbanyak kedua dengan jumlah 315.007 suara sehingga bisa kembali menjadi anggota DPR RI untuk periode keduanya.

Jumlah pemilih Evi ini bisa menjadi bekal untuk mengerek suara Zul-Uhel

Maka, kata dia, pemilihnya pada Pemilu 2024 lalu bisa mengikuti langkahnya mendukung Zul-Uhel

Evi menilai Zul punya keunggulan dibanding Paslon Pilgub NTB lainnya. 

"Saya komunikasi dengan teman-teman di pusat kinerja bagus, dia (Zul) paham tentang anggaran, punya jaringan yang luas," jelas Evi.

Program kerja Zul-Uhel juga menjadi alasan Evi memberikan dukungan kepada paslon nomor urut 02 ini.

Salah satu program yang menurut Evi baik adalah beasiswa NTB.

"Kalau saya kunjungan ke luar negeri yang pertama saya cari mahasiswa NTB," jelasnya.

Zul, bagi Evi, merupakan sosok yang sederhana.

Di periode pertama Zul menjadi Gubernur NTB, pembahasan persoalan daerah tidak harus melalui komunikasi resmi namun lebih banyak tidak resmi.

"Apabila komunikasi terkait permasalahan daerah sering tidak resmi dan selalu quick response," pungkasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved