Beda Pernyataan Closing Statement Para Paslon di Debat Kedua Pilgub NTB 2024

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM -  Debat kedua pemilihan kepala daerah calon gubernur dan calon wakil gubernur NTB telah usai digelar KPU NTB di Mataram, Jumat (9/11/2024). 

Tiga pasangan calon (Paslon) memberikan ide gagasan, program dan jawaban terbaik untuk bisa menarik perhatian pemilih di NTB. 

Usai debat, Paslon Pilgub NTB memberikan pernyataan penutup. 

1. Sitti Rohmi Djalilah-HW Musyafirin

Rohmi mengatakan, pembangunan yang akan dieksekusi adalah pembangunan yang berkelanjutan (suistanable development) dan juga pembangunan yang berkeadilan, tidak merusak lingkungan dengan lokomotifnya adalah pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Sehingga hal tersebut harus benar-benar dikawal untuk bagaimana UMKM di NTB betul-betul bisa naik kelas. 

"Bagaimana agar seperti NTB Mall itu harus kita efektifkan ke depan lebih kepada fasilitator. Jadi bukan menyaingi UMKM kita tapi bagaimana NTB Mall memfasilitasi UMKM-UMKM kita untuk memasarkan dan juga di connect dengan e-commerce yang ada," jelas Sitti Rohmi. 

Rohmi menjelaskan, anak muda di NTB luar biasa  sehingga akan dilibatkan dalam berbagai aspek pembangunan NTB dengan mendorong creative hub berbasis desa. 

Rohmi-Firin akan membuat creative hub sederhana saja tapi membuat anak muda di desa bisa kreatif dan sharing pengetahuan. 

"Untuk seluruh masyarakat NTB, petani, nelayan, pekerja, semua PNS anak muda mari bersama-sama kita mewujudkan suistanable development dengan mencoblos Jilbab Ijo," pungkas Rohmi. 

2. Zulkieflimansyah-Suhaili Fadil Thohir

Zulkifliemansyah menginginkan NTB yang makmur, sejahtera dan berdaya saing. 

Dia punya mimpi anak-anak NTB bisa sekolah, pengobatan gratis, peningkatan insentif untuk tenaga kesehatan, guru honorer dan lain sebagainya. 

"Bahkan guru-guru madrasah insentifnya juga akan kita tingkatkan. Begitu juga dengan tenaga-tenaga kesehatan. Oleh karena itu butuh perjuangan yang tidak mudah, tidak sederhana, namun dengan kerja keras tidak ada yang tidak bisa untuk diwujudkan bersama-sama," jelas Zulkifliemansyah.