Berita Sumabawa Barat

Atasi Sampah, DLHK Kabupaten Sumbawa Barat Persiapkan Tiga TPST

Tiga TPST yang akan dibangun DLHK Sumbawa Barat yakni di berada di Kecamatan Poto Tano dan Seteluk hingga Taliwang

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Kondidi TPA yang ada di Desa Benete, Kecamatan Maluk, KSB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumbawa Barat merencanakan membuat tiga Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di sejumlah titik di kabupaten itu.

Kepala DLHK Mars Anugerainsyah menjelaskan, tiga titik pembangunan akan terbagi di wilayah utara, tengah dan selatan.

"Wilayah utara itu meliputi Kecamatan Poto Tano dan Seteluk, wilayah tengah itu mencangkup Taliwang, Berang Rea dan Berang Ene, wilayah Selatan meliputi Kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang," tuturnya saat ditemui di kantornya pada Selasa (29/10/2024).

Dijelaskan Mars, target operasional TPST bisa digunakan pada tahun 2025 mendatang.

Sampai saat ini lahan yang rencananya tempat membuat TPST sudah disiapkan oleh dinas PUPR sebanyak dua lokasi.

"Karena bahasanya di PUPR tersebut pengadaan tanah untuk TPA, nah kita sudah menjalani komunikasi dengan teman-teman PUPR untuk dijadikan menjadi TPST," ujar Mars.

Mars menegaskan program TPST ini harus digarap dengan serius dengan sebaik mungkin agar bisa terlaksana, hingga sampai saat ini pihak DLHK merancang program ini untuk diserahkan ke pimpinan atas di daerah.

"Kita harus serius garap program ini karena ini adalah program kami dari DLHK," terangnya.

Ia menghitung anggaran yang akan dihabiskan sekitar 13 miliar untuk satu TPST.

Baca juga: Lombok Timur Akan Bangun TPST Seluas 1 Hektare di Sajang untuk Atasi Sampah, Telan Biaya Rp10 Miliar

Jiika keuangan daerah tidak mampu, pihak DLHK akan mengusahakan membuat satu TPST dengan menjalin Kerjasama dengan PT AMNT untuk membantu di wilayah selatan atau di lingkar tambang.

"Kita buat satu TPST dulu dan kita prioritaskan yang di bagian utara dulu dan bagian selatan kita komunikasi agar kita dibantu oleh PT AMNT," ucapnya.

Mars menyebut dengan adanya TPST itu sampah itu akan terolah menjadi beberapa bahan produk  bangunan seperti paving block.

"Manfaatnya banyak, satu TPST kita membutuhkan pekerja sekitar 35 orang dan bisa membuat bahan bangunan seperti batako, paving blog dan genting dari sampah," katanya.

Mars membandingkan, jika semua sampah berakhir di TPST maka akan dsmgst efesien,ketimbang sampah berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved