Berita NTB

POPULER NTB - Mahasiswa Demo DPRD NTB Jadi Tersangka, Anggota Dewan di Lombok Tengah Ditahan Polisi

Berikut berita populer NTB terkait informasi di Lombok, Sumbawa, dan Bima yang dihimpun TribunLombok.com hari ini

TRIBUNLOMBOK.COM
Polisi mengamankan demo di depan Kantor DPRD NTB dan tampak depan Kantor Polres Lombok Tengah. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Inilah berita populer NTB terkait informasi di Lombok, Sumbawa, dan Bima hari ini Rabu 16 Oktober 2024.

Sebanyak enam mahasiswa massa aksi demo revisi tolak UU Pilkada di DPRD NTB ditetapkan menjadi tersangka. 

Para mahasiswa ini disangka sebagai pelaku perusakan gerbang kantor DPRD NTB di Jalan Udayana, Kota Mataram. 

Selanjutnya, anggota DPRD Lombok Tengah Lalu Nursai, yang menjadi tersangka kasus ijazah palsu akhirnya ditahan polisi.

Berikut berita populer NTB yang dihimpun TribunLombok.com hari ini.

1. Mahasiswa Jadi Tersangka karena Demo DPRD NTB

Puluhan mahasiswa konsolidasi di halaman Rektorat Unram, Kota Mataram dalam rangka menindaklanjuti penetapan tersangka massa aksi tolak revisi UU Pilkada, Selasa (15/10/2024).
Puluhan mahasiswa konsolidasi di halaman Rektorat Unram, Kota Mataram dalam rangka menindaklanjuti penetapan tersangka massa aksi tolak revisi UU Pilkada, Selasa (15/10/2024). (TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH)

Baca juga: Mahasiswa Ancam Demo DPRD NTB Buntut Penetapan Tersangka Massa Aksi Tolak Revisi UU Pilkada

 Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB), menetapkan enam mahasiswa sebagai tersangka kasus pengerusakan gerbang kantor DPRD NTB.

Mahasiswa tersebut ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat pemberitahuan penetapan tersangka, nomor B/157/X/RES.1.10/2024/Ditreskrimum tertanggal 15 Oktober 2024.

“Iya hari ini kami menerima surat pemberitahuan penentapan tersangka dari Polda NTB terkait penetapan tersangka 6 mahasiswa dugaan pengerusakan gerbang (DPRD)” kata Yan Mangandar, Selasa (15/10/2024).

Enam mahasiswa yang diduga melakukan pengerusakan gerbang Kantor DPRD NTB pada saat aksi demontrasi 23 Agustus 2024 lalu, yakni berinisial HF, MA, MV, DI, KS, RF.

Keenam tersangka tersebut diminta untuk hadir menemui penyidik pada 18 Oktober mendatang.

Dalam surat tersebut para tersangka diduga melanggar pasal 170 KUHP tentang pengerusakan secara bersama-sama terhadap barang.

Sebelumnya penyidik sudah memeriksa beberapa mahasiswa terkait kasus tersebut.

Bahkan para mahasiswa juga dicecar puluhan pertanyaan. 

Ribuan mahasiswa dari berbagai aliansi bakal menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved