Sumbawa Barat

Tekan Kasus DBD, Pemkab Sumbawa Barat Gencar Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan sarang Nyamuk (Gertak PSN).

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin saat kegaitan Gerakan Serentak Pemberantasan sarang Nyamuk (Gertak PSN) di Kecamatan Seteluk, Senin (16/9/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat terus berusaha menekan angka penyebaran kasus demam berdarah (DBD) di masyarakat, dengan melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan sarang Nyamuk (Gertak PSN).

Tahun 2024 tercatat  418 kasus yang tersebar di semua kecamatan.

Kegiatan pemberantasan kali ini dilaksanakan di Kecamatan Seteluk, Senin (16/9/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Masyarakat, AGR, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Puskesmas dan siswa sekolah.

"Mengingat dari 26 kasus  di seteluk Sebagian besar (19 kasus) berasal dari desa loka," ujar Fud Syaifuddin.

Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Masyarakat, AGR, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Puskesmas dan siswa sekolah yang juga melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan sarang Nyamuk (Gertak PSN) di Kecamatan Seteluk
Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, Masyarakat, AGR, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Puskesmas dan siswa sekolah yang juga melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan sarang Nyamuk (Gertak PSN) di Kecamatan Seteluk (ISTIMEWA)

Meski kondisi kasus DBD sudah semakin mereda dan terkendali, masyarakat tetap diminta waspada dan melaksanakan PSN di rumah masing-masing secara berkala dan terus menerus setiap minggu.  

"Demam berdarah adalah penyakit infeksi akibat virus yang menular melalui gigitan nyamuk aedes. Penyakit ini menimbulkan gejala demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot. Jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, demam berdarah berisiko mengancam nyawa," kata Fud

Peningkatan kasus demam berdarah terjadi karena perubahan iklim dan kondisi lingkungan yang mendukung tempat perkembangbiakan dan perindukan sarang nyamuk sebagai akibat dari  tempat penampungan air yang tidak di kuras atau dibersihkan dan kondisi dalam rumah yang tidak bersih dan sehat.

Fud Syaifuddin mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, untuk menghindari diri dan lingkungan dari gigitan nyamuk demam berdarah.

Caranya yaitu dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan berkala setiap Minggu, dengan kegiatan 3M Plus yaitu, menguras atau membersihkan dan menutup rapat  tempat penampungan air, serta mendaur ulang atau memanfaatkan barang bekas yang bisa menjadi  tempat berkembang-biaknya  nyamuk.

Plus menaburkan bubuk larvasida (abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan , serta menghindari gigitan nyamuk dengan lotion anti atau obat anti nyamuk

"Jangan lupa mengaktifkan gerakan 1 rumah 1 juru pemantau jentik (Jumantik) di rumah tangga dan aktif melakukan PSN," jelasnya 

Ia juga menegaskan kepada masyarakat untuk segera membawa orang yang dicurigai menderita DBD ke Puskesmas, rumah sakit atau fasilitas Kesehatan lainnya.

"Dengan izin Allah SWT, mudah-mudahan dengan Upaya yang sudah dilakukan bersama, penyebaran kasus demam berdarah dapat segera kita kendalikan dan masyarakat terhindar dari penularan penyakit demam berdarah," tutupnya 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved