MotoGP Mandalika 2024
Pemda Lombok Tengah Kurasi 250 Produk UMKM untuk Mengisi Stand di MotoGP Mandalika 2024
Dari total 250 produk UMKM Lombok Tengah yang dikurasi hanya 60 produk yang dipilih untuk mengisi stand MotoGP Mandalika
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah kembali melakukan kurasi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan mengisi stand-stand pada ajang balapan MotoGP Mandalika di Sirkuit Internasional Mandalika 27-29 September 2024.
“Kurasi ini untuk meningkatkan standardisasi kualitas produk UMKM yang dijual kepada pengunjung di ajang MotoGP nanti,” ucap Kepala Dinas Koperasi dan UKM Lombok Tengah Ikhsan pada Tribun Lombok, Sabtu (14/9/2024).
Dari total 250 produk UMKM yang dikurasi, kata dia, hanya 60 produk yang dipilih untuk mengisi stand berukuran tiga kali tiga meter itu.
Sedikitnya jumlah produk yang akan ikut ini karena keterbatasan sarana dan prasarana dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah.
“Karena yang pegang dananya di sana, kami hanya sediakan pelaku dan produk UMKM saja,” tambahnya.
Jika dari hasil kurasi ini melebihi jumlah 60 produk ini, kata Ikhsan, maka akan dititip pada masing-masing pelaku UMKM.
Artinya, dalam satu stand yang khusus menjual air minum maka akan digabung dan bergantian berjaga.
“Sehingga sama-sama merasakan dampak,” sebut Ikhsan.
Produk yang akan tampil, lanjutnya, adalah produk kriya, kuliner dan olahan pangan. Meski secara langsung melihat palinjg banyak laku diburu pengunjung berupa makanan dan minuman, tidak menyurutkan langkah menampilkan produk kerajinan kriya. Ajang MotoGP menjadi ajang promosi bagi pengrajin kriya.
“Sebagai pintu melakukan promosi, meski tidak dibeli saat itu, tapi transaksinya setelah ajang balapan selesai. Pengunjung cukup terima kartu nama, pesan dan ambil barangnya nanti,” kata dia.
Sekretaris Disperindag Lombok Tengah Raden Roro Mulyaningsih mengatakan, secara teknis persiapan kurasi dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Loteng.
Sementara pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana berupa stand yang akan ditempati pelaku UMKM.
"Jumlah stand yang disiapkan pemda sekitar 18-20 stand, lokasinya dibelakang zona B atau tribun Grandstand B sirkuit,” sebutnya.
Satu tenda ini, kata dia, bakal diisi dua hingga tiga produk UMKM dengan asumsi sebanyak 36 hingga 40 pelaku UMKM.
Pelaku UMKM pun tidak dipungut biaya menempati stand tersebut. Diakui, pemda gelontorkan budget sekitar Rp 150 juta. Dari hasil komunikasi dengan event organizer, stand ini harus dilengkapi listri, meja dan kursi bagi konsumen.
“Balik lagi kenapa jumlahnya sedikit karena terbatas anggaran,” cetus Ningsih akrab disapa.
Baca juga: Pergub NTB Soal Harga Kamar Hotel Direvisi Tapi Berlaku Setelah MotoGP Mandalika
Sementara itu, Mardawati salah satu pelaku UMKM yang mengikuti kurasi menyebut proses kurasi tahun ini cukup ketat dibanding tahun lalu.
Dirinya yang menjual olahan pangan sambal bawang bermerek Sambal Girang harus mengganti kemasan produk.
“Biasanya kan pakai standing pouch plastik, sekarang jika lolos kurasi ganti kemasan standing pouch berbahan paper craft. Begitu juga berbungkus mika juga tidak boleh,” kata Mardawati.
“Satu sisi terlihat sulit, namun sisi lain berdampak positif pada tampilan produk yang diharapkan menarik minat konsumen,” sambungnya.
Tidak itu saja, dari arahan yang diberikan pihak penyelenggara, tidak memperbolehkan penitipan produk UMKM yang lain. Artinya, produk mana yang lolos kurasi maka produk itulah yang akan tampil pada ajang MotoGP.
“Tidak bisa lagi katanya titip menitip, kalau yang lolos Sambal Girang maka saya harus fokus pada produk ini, tidak boleh punya UMKM lain,” beber warga asal Batujai ini.
Pada ajang balapan tahun ini, diakui tidak terlalu fokus dengan hasil keuntungan penjualan selama ajang balapan. Namun, ajang itu menjadi pintu masuk mempromosikan produknya kepada calon kunsumen.
“Tahun lalu, transaksi pemesanan justru setelah balapan usai. Selama balapan ya kita hanya pamerkan produk saja. Siapa sih yang mau makan sambal sambil nonton balapan,” selorohnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.