Ritual Senjarik Minyak Songak, Tradisi Sakral di Lombok Timur yang Hanya Ada Saat Maulid

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Masyarakat Desa Songak, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, memiliki tradisi membuat minyak yang dikenal sebagai penjarik minyak songak.

Proses pembuatannya dilakukan setiap bulan Rabiul Awal, tepatnya pada momen kelahiran Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal.

Tokoh adat Desa Songak, Murdiah menjelaskan, tradisi ini telah berlangsung sejak lama. Proses pembuatan dimulai dari pengumpulan kelapa serta bahan-bahan baku lainnya.

“Kita buat minyak ini ada keluarga bawa kelapa dan yang lainnya,” kata Murdiah, Kamis (4/9/2025) malam.

Dia menyebut, minyak songak ini tidak diperjual-belikan dan murni pelestarian budaya yang sudah dilaksanakan bertahun-bertahun, jika ingin memilikinya dapat datang langsung saat prosesi atau pembuatan minyak songak ini.

“Kalau ada keluarga ingin memiliki minyak songak, bisa langsung datang ke sini. Kalau ada tentu dikasih,” ucapnya.

Minyak songak dikenal memiliki banyak khasiat, terutama dalam mengobati luka baru. Dalam proses pembuatannya, minyak ini dicampur dengan berbagai jenis rempah-rempah. Setelah selesai, dilakukan ritual khusus berupa pembacaan doa dan tahlil.

"Setelah dibaca doa artinya minyak songak sudah siap digunakan,” pungkasnya.