Berita Kemerdekaan
Cerita Haru Para Veteran Lombok di Usia Senja, Berjuang Melawan Rasa Sakit
Kisah pilu para veteran di Lombok Tengah, Perjuangannya tak akan terlupakan hingga kini memasuki usia senja
Menurut keluarga, Haris kerap berbicara sendiri, dan setiap bulannya keluarga harus mengambil obat ke rumah sakit jiwa.
Catatan karir militernya, Haris pernah ditugaskan dalam operasi militer Dwikora tahun 1966.

Beranjak ke rumah veteran berikutnya Ridwan Salimin (81), di Kelurahan Praya, Lombok Tengah. Ridwan diketahui pernah mengikuti operasi militer Dwikora.
Istrinya Aisyah mengatakan, ingatan suaminya itu sudah sangat berkurang.
Ridwan kata Aisyah, kerap menggunkan seragamnya untuk mengikuti upacara padahal ia sudah tidak aktif lagi.
"Pernah dia malam malam pake seragam, bilangnya mau apel," kata Aisyah.
Poernomo (84) di Desa Balungadang, Lombok Tengah. Dia merupakan purnawirawan Polri yang pernah ditugaskan di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Dia bahkan menjadi saksi sejarah bagaimana dulu ada dua orang prajurit TNI AL yang dibunuh oleh tentara musuh diperbatasan dengan cara digantung.
"Jadi memang dulu mereka masuk perbatasan, makanya ditangkap," katanya.
Suasana mengharukan saat para pesrta touring menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di sela-sela akhir kunjungannya ke rumah veteran Poernomo.
Selain mengunjungi tiga veteran tersebut, touring merah putih juga menginjungi veteran lainnya yakni, Mursid (78) veteran asal Desa Tanak Beak, Kecamatan Mujur, Lombok Tengah, Mujito di Kabupaten Lombok Barat, Dewa Nyoman Rai di BTN Pepabri dan terakhir kepada Soepono di Lingkungan Karang Panas, Ampenan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khaliq mengucapkna terimakasih kepada para veteran yang sudah berjuang membela tanah air Indonesia.
Ahsanul menyampaikan dalam kunjungan tersebut pihaknya memberikan sejumlah bantuan sosial kepada para veteran mulai dari sembako hingga kursi roda.
“Tidak banyak yang bisa kami lakukan, kami ucapkan terimkasih yang sebesarnya ke pada para veteran, semoga para veteran kita selalu diberikan kesehata dan kesembuhan, dan ini juga bisa memotovasi kami untuk berjuang,” kata Ahsanul.
Menurut Ahsanul, perayaan peringatan kemerdekaan harus dimaknai dengan luas. Sebagai genarasi penurus, semangat perjuangan kemerdekaan harus tetap ada untuk terus mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
“Hari ini kita juga membuat sejarah, bagaimana kita berjuang lebih baiak, kita anak-anak muda bangun semangatanya untuk memberikan manfaat terhadap bangs akita,” kata Ahsanul.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.