Rektor Universitas Hamzanwadi Sitti Rohmi Lepas Keberangkatan Duta SDGs ke Korea Selatan

Baiq Helmalya Roshita adalah Mahasiswi Prodi Pendididikan Bahasa Inggris yang mengikuti program Asia Pacific SDGs Youth Summit (APSYS)

Istimewa
Rektor Universitas Hamzanwadi Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah bersama Baiq Helmalya Roshita ke Korea Selatan sebagai Duta SDGs bidang gender, Minggu (11/8/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Rektor Universitas Hamzanwadi Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah melepas keberangkatan Baiq Helmalya Roshita ke Korea Selatan sebagai Duta SDGs bidang gender, Minggu (11/8/2024). 

Baiq Helmalya Roshita adalah Mahasiswi Prodi Pendididikan Bahasa Inggris yang mengikuti program Asia Pacific SDGs Youth Summit (APSYS).

Baiq Helmalya Roshita di Korea pada 11-14 Agustus 2024 untuk mewakili kampus sekaligus NTB dan Indonesia.

Rohmi mengucapkan selamat kepada Roshita yang akan mengikuti kegiatan SDGs di bidang gender tersebut dengan harapan tercatat meriah prestasi di kancah internasional.

“Tampilnya Baiq Helmalya Roshita di kancah internasional menunjukkan kesetaraan gender yang sangat terbuka untuk ikut berkiprah memajukan suatu daerah atau negara,” ucap Rohmi, Senin (12/8/2024). 

Baca juga: Tim Pengabdian FT Universitas Hamzanwadi Gelar Pelatihan AI bagi Guru Madrasah Aliyah

Ia menegaskan, kesetaraan gender merupakan hak asasi manusia yang masih menjadi isu yang kompleks di Indonesia yang butuh proses agar berterima dengan baik.

Perjuangan Kartini dan pahlawan perempuan lainnya telah membawa perubahan signifikan.

Namun masih banyak perempuan yang mengalami diskriminasi, stigmatisasi, dan kekerasan.

Rohmi menyampaikan bahwa perempuan harus memiliki kesempatan yang sama dalam memainkan peran untuk menghilangkan stigma yang sudah mengakar di masyarakat.

Terutama terkait keterbatasan ruang gerak perempuan pada sektor publik baik di dunia pendidikan ataupun pemerintahan. 

Doktor jebolan UNJ itu menekankan, pemahaman akan pentingnya kesetaraan gender masih belum sepenuhnya tercapai di Indonesia termasuk di beberapa negara lainnya di dunia.

Baca juga: Universitas Hamzanwadi Hadirkan Pakar dalam Workshop MKWK

Project tentang edukasi gender berbasis usia sangat relevan sebagai problem solving (penyelesaian masalah) yang tepat terhadap isu gender harus terus disuarakan.

“Kami mengajak seluruh perempuan untuk berani tampil di depan, sebab kesetaraan gender bisa dimulai dari lingkungan keluarga dan organisasi,” ulasnya.

Perjalanan menuju kesetaraan gender masih panjang sekaligus memberikan harapan untuk perubahan positif.

“Kesetaraan gender bukan hanya hak perempuan, tetapi keadilan yang harus diperjuangkan bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif,” papar calon Gubernur NTB itu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved