Universitas Hamzanwadi Kini Punya Fakultas Kedokteran, Pertama di Lombok Timur

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Universitas Hamzanwadi saat ini semakin menjadi pelopor dunia pendidikan di Kabupaten Lombok Timur dengan menghadirkan Fakultas Kedokteran.

Universitas yang dipimpin langsung mantan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah telah mendapatkan SK pembentukan Fakultas kedokteran dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 589/B/O/2025.

Pemerintah secara resmi memberikan izin pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter pada Universitas Hamzanwadi ter tanggal (28/7/2025).

Dengan hadirnya Fakultas Kedokteran ini, Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Pancor, akan menjadi salah satu tonggak penting dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan pendidikan kedokteran di wilayah Lombok Timur khususnya, dan Indonesia Timur pada umumnya.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Kolaborasi Bareng Seniman Korsel Dendangkan Lagu Cilokaq

Rektor Universitas Hamzanwadi, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengucapkan syukurnya skaligus juga rasa terima kasih kepada seluruh tim, jajaran pimpinan, dosen, staf, serta civitas akademika Universitas Hamzanwadi atas kerja keras, doa, dan dukungan tanpa henti selama proses pengajuan izin Fakultas Kedokteran ini.

“Alhamdulillah, izin resmi telah terbit. Ini adalah hasil dari sinergi dan dedikasi semua pihak yang percaya bahwa Universitas Hamzanwadi mampu berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan kedokteran,” ujar Ummi Rohmi.

Dia juga berharap, keberadaan Fakultas Kedokteran ini dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat yang ada di Lombok Timur, NTB, dan Indonesia pada umumnya.

Dengan izin ini, lanjut dia, Universitas Hamzanwadi siap untuk memulai penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran dan menyiapkan sarana, tenaga pendidik, serta kurikulum.

“Tentunya program tersebut nantinya sesuai dengan standar nasional dan internasional, demi mencetak dokter-dokter profesional yang berintegritas dan berdedikasi,” pungkasnya.

(*)