Pilkada 2024
Lalu Muhammad Iqbal: Cermin Kesetiaan Tidak Mendua
Perempuan-perempuan NTB butuh pemimpin teladan seperti Iqbal untuk memimpin daerah ini
Oleh: Amir Mahmud
Relawan Kawan Iqbal
Tidak ada yang salah dari memiliki lebih dari satu pasangan hidup sebab itu juga merupakan ajaran sebuah agama. Doktrin agama Islam menganjurkan boleh memiliki lebih dari satu pasangan hidup.
Islam mengenal konsep memiliki lebih dari satu pasangan istri sebagai konsep poligami. poligami sendiri termaktub di dalam Al Qur'an surat An-Nisaa ayat 4: 3. memiliki lebih dari satu pasangan istri bukan hal yang tercela di negeri ini. Tapi tidak mudah menjalankan konsep poligami sebagai pilihan dan jalan hidup berkeluarga.
Memiliki lebih dari satu istri sebagai pasangan hidup, bagi perempuan di atas muka bumi ini adalah karunia yang tidak diharapkan.
Hampir semua perempuan tidak ada yang rela pasangannya memiliki lebih dari satu istri untuk mengatakan tidak semua perempuan juga menolak konsep poligami (madu). Artinya tidak sepenuhnya juga perempuan menolak untuk dipoligami.
Namun, berbeda dengan DR Lalu Muhammad Ikbal, figur baru calon Gubernur NTB itu lebih memilih setia dengan satu pasangan istri demi menjaga janji dan komitmennya kepada pasangan hidupnya. Kesetiaan terhadap pasangan juga adalah bukti karakter yang hidup dalam diri calon Gubernur NTB tersebut.
Baca juga: Iqbal-Dinda Bidik Tambahan Dukungan di Pilgub NTB 2024 Meski Sudah Diusung 3 Parpol
Untuk menilai Iqbal sebagai individu dan pemimpin yang setia dan berkomitmen terhadap janjinya dengan sangat mudah kita bisa lihat dan nilai dari kesetiaannya untuk menjaga ikatan janji keluarganya, untuk tidak berpasangan lebih dari satu istri.
Untuk ukuran Iqbal tidak sulit untuk mendapat perempuan lain selain istrinya. Dari beberapa kriteria yang umum perempuan cari dari sosok laki-laki, Iqbal cukup syarat untuk bisa menaklukkan perempuan. Fisik oke, wajah ganteng, kulit putih, kantong tidak akan kering, punya jabatan. Semua yang di butuhkan perempuan mulai dari papan, sandang dan pangan terjamin. Namun, ia tidak melakukan itu untuk menghormati ikatan janji dan memuliakan seluruh perempuan di dunia ini.
Dari aspek itu perempuan-perempuan NTB butuh pemimpin teladan seperti Iqbal untuk memimpin daerah ini. Setidaknya kalau belum mampu membuktikan yang lain, kesetiaan dan komitmen untuk menjaga satu perempuan di sisinya adalah bukti sederhana pemimpin yang bisa di andalkan terhadap janji dan komitmennya.
Memuliakan Perempuan dan Sikap Politik
Setiap perempuan pasti menginginkan satu pasangan keluarga utuh dan tak terbagi. Tidak ada satupun perempuan di dunia ini yang siap untuk di duakan. Kalaupun ada kita harus melihat nya sabagai kasuistik karena ada faktor 'x' yang mempengaruhinya.
Umumnya perempuan pasti ingin di jadikan ratu dalam kehidupan keluarganya. Tentu jika di nilai secara kritis akan ada "pergerakan perempuan" untuk mempertahankan keutuhan keluarga tersebut.
Baca juga: Lalu Muhamad Iqbal Disebut Calon Gubernur Favorit Anak Muda
Oleh karena itu kaum perempuan dalam konteks pemilihan kepala daerah harus membangun kesadaran politik bahwa calon pemimpin NTB adalah figur yang memiliki komitmen dan kesetiaan terhadap satu pasangan sampai akhir hayatnya.
Begitu juga dalam memimpin masyarakat kesetiaan terhadap komitmen dan janji adalah faktor krusial yang harus ditekankan dan itu bisa kita lihat dari lingkungan keluarganya.
Perempuan NTB harus berani membangun kontrak politik dengan figur calon kepala daerah yang ikut berpartisipasi dalam Pilkada mendatang untuk tidak mendua apalagi bertiga pun berempat.
Secara data statistik jumlah perempuan dan laki-laki jauh lebih banyak dari jumlah kaum perempuan. Data KPU sendiri menunjukkan jumlah DPT perempuan di NTB lebih banyak dari laki-laki.
Pemilih laki-laki 1.916.798 sedangkan pemilih perempuan 2.001.493 (Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTB, No 47 tahun 2023). Berdasarkan data pemilih KPU NTB, dengan konsep demokrasi "one men one vote" tentu pemilih perempuan jauh lebih superior ketimbang pemilih pria.
Dari aspek itu politik perempuan akan jauh lebih berpengaruh menentukan jalannya dinamika demokrasi jika perempuan memahami bergaining position mereka secara utuh dan komprehensif. Pemilih perempuan akan sangat dominan juga sangat menentukan jalannya sirkulasi politik dan demokrasi.
Isu-isu strategis akan sangat mudah mereka (perempuan) control jika perempuan mampu membangun kesadaran kolektif di internalnya untuk menghadirkan calon pemimpin yang pro kepentingan perempuan dan kesetaraan gender.
Sebagai contoh Isu-isu strategis yang mudah untuk di intervensi kaum perempuan misalnya pemimpin jangan suka mendua atau memiliki tiga atau empat pendamping dalam kehidupan rumah tangganya.
Perempuan-perempuan NTB harus berani mengambil pilihan menentukan pemimpin dengan karakteristik setia dan komit kepada pasangannya.
Perempuan NTB tidak bisa berharap memperjuangkan kesetaraan hanya dengan sikap anti Pati terhadap prilaku poligami tapi tidak mengambil sikap politik terhadap figur pemimpin yang punya mindset poligami apalagi memiliki pasangan lebih dari satu.
Dan saat ini kita punya figur calon pemimpin yang bisa memberikan kepastian terhadap isu-isu perempuan terutama soal poligami dan perlindungan terhadap kepentingan perempuan.
Dan Doktor Iqbal telah membuktikan kepada seluruh publik perempuan di muka bumi ini bahwa setiap perempuan harus berikan penghormatan sebagai makhluk terindah dan ras terkuat di bumi ini meminjam istilah majelis tiktok.
(*)
Bawaslu NTB Tegaskan Penguatan Demokrasi Tetap Digencarkan Meski Pilkada 2024 Usai |
![]() |
---|
Putusan Sidang Pendahuluan Sengketa Hasil Pilkada 2024 Dibacakan MK 4-5 Februari 2025 |
![]() |
---|
Bawaslu NTB Susun Outlook Penguatan Demokrasi 2025, Ajak Kepala Daerah Tindaklanjuti Problem Pilkada |
![]() |
---|
Catatan Bawaslu NTB tentang Pilkada 2024 Terkait Inovasi dan Anggaran |
![]() |
---|
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Dilantik Serentak Presiden Prabowo 6 Februari 2025 di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.