Berita NTB

RPGM  Klarifikasi Keterlambatan Pembayaran EO Acara GAS di Lombok Timur

Ketum KRPGM Maulidan Isbar larifikasi keterlambatan pembayaran EO pada kegiatan Grebek Akbar Santri (GAS) yang digelar RPGM di Lombok Timur

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
Ketua Umum Rakyat Pro-Gibran MillenialZ (RPGM) Maulidan Isbar 

"Kesepakatan pada perkara tersebut, NW siapkan jamaah dan tempat. Sementara hal- hal yang lain diluar dari kedua poin tersebut menjadi tanggung jawab kami sepenuhnya. Kalau ikut mempersoalkan ini ke NW, tentu saja salah alamat dan tidak memahami konteks perkara.” Tandasnya.

Baca juga: Vendor Tagih Utang 2,8 Miliar Kegiatan RPGM Deklarasi Prabowo-Gibran di Lombok Timur

Sebelumnya diberitakan, Projek Manager CV Tiga Diva, Ryan Siregar, yang menjadi EO pada kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya belum menerima sepeserpun uang yang telah dijanjikan dalam kontrak kerja senilai 2,8 miliar rupiah usai kegiatan itu berlangsung.

"Nilai kontrak itu senilai 2,8 miliar, sepeserpun tidak pernah kami terima," kata Rian, Senin (15/7/2024).

Rian menuturkan, kerjasama kegiatan tersebut diawali kontrak kerja pada tanggal 10 Februari dengan Ketua Umum RPGM Maulidan Isbar bekerjasama dengan PBNW. Dalam perjanjian itu, RPGM siap memberikan 50 persen dana awal dari total anggaran yang telah disepakati.

"Pada tanggal 10 Februari dini hari, kami menandatangi kontrak kerjasama, dengan perjanjian Maulidan membawa uang cash untuk pembayaran event,  namaun hal tersebut gagal dipenuhi," kata Ryan.

Hingga pada acara usai dan meraih Rekor MURI, Rian tidak kunjung mendapatkan haknya, atas apa yang dikerjakan bersama para vendor. Mereka kembali dijanjikan pada ke esokan harinya.

"Hingga acara berakhir, kami menunggu belum ada juga kejelasan, hingga pertemuan di rumah tuan guru NW, Maulidan (Ketum RPGM) menjanjikan besok pagi (Sabtu 11 Februari) di salah satu hotel di Kota Mataram," kata Ryan.

Singkat perjalananm, sejumlah usaha  telah dilakukan Ryan dan rekannya, termasuk  mendatangi kantor RPGM di Jakarta, namun hasilnya nihil dan hingga kini pekerjaannya belum terbayarkan.

"Saya sudah cukup sabar menghadapi RPGM dengan pola yang sangat tidak komitment untuk  Bisnis ini. Dan perlu diketahui, saya sudah memback up event ini dengan dana pribadi sebesar 120 juta dan salah satu aset perusahaan kami terpaksa jual," kata Ryan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved