Berita Mataram

NTB Perluas Lahan Pertanian Cabai Rawit

Permintaaan cabai rawit yang tidak sesuai dengan suplai dapat memicu kenaikan harga

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM
Pedagang cabai di salah satu pasar di Kota Bima. Permintaaan cabai rawit yang tidak sesuai dengan suplai dapat memicu kenaikan harga. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com Rozi Anwar

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kota Mataram memperluas lahan pertanian cabai rawit untuk mengantisipasi fluktuasi harga.

"Karena NTB di jadikan support cabai rawit, maka kita memperluas lahan pertanian hampir 600 hektare," ungkap Kepala Dinas Perdagangan NTB Baiq Nelly Yuniarti ditemui pada Selasa (16/7/2024).

Nelly mengatakan cabai termasuk tanaman cepat rusak sehingga diperlukan rantai pemasaran yang terpadu.

"Kalau kita punya gudang atau tempat penyimpanan mungkin kita bisa mempertahankannya, kalau cabai ini kan petik langsung jual ini yang mempengaruhi harga di lapangan," ungkapnya.

Baca juga: Pemprov NTB Tambah Area Tanam Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Dia mengakui ada kenaikan harga cabai rawit meskipun tidak signifikan.

"Harga cabai sampai saat naik sedikit, cabai rawit masih diharga Rp 50.000," katanya.

Nelly meyakini sampai akhir Juli ini tidak ada kegiatan perayaan hari besar yang meningkatkan permintaan.

"Tidak ada yang mempengaruhi masyarakat untuk membeli bahan pokok mahal, jadi harga bahan pokok tetap stabil," ujar Nelly.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved