Krisis Air Bersih di Gili Meno

Awal Mula Krisis Air Bersih di Gili Meno: Perusahaan Penyedia Tersandung Kasus Pidana

Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu meninjau kondisi warga Dusun Gili Meno, Jumat (12/7/2024).

|
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
Ilustrasi. Wisatawan asing berjalan kaki di jalan lingkar Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Rabu (8/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Krisis air bersih di daerah wisata Gili Meno, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara hingga kini belum menemukan titik terang.

Warga berharap pemerintah segera mencarikan solusi yang tepat dari permasalahan krisis air bersih yang dialami hingga dua bulan lamanya.

Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu meninjau kondisi warga Dusun Gili Meno, Jumat (12/7/2024).

"Saya perintahkan ke Direktur PDAM untuk dropping sementara dari Lombok selama 50 hari ke depan," katanya.

Selama ini masyarakat Gili Meno memenuhi kebutuhan makan dan minum dengan membeli air galon seharga Rp15 ribu per galon.

Baca juga: BREAKING NEWS Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu Temui Warga Gili Meno Soal Krisis Air Bersih

Lalu bagaimana awal krisis air bersih di Gili Meno bermula?

Kebutuhan air bersih di Gili Meno selama ini disediakan PT Berkah Air Laut (BAL) yang bekerjasama dengan PT Gerbang NTB Emas (GNE).

Namun pada 20 Mei 2024 lalu, pimpinan dua perusahaan ini ditahan polisi karena kasus pengambilan air tanah tanpa izin.

Yakni Direktur PT BAL John Matheson dan Direktur PT GNE Samsul Hadi.

Rupanya selama ini, air bersih di Gili Meno diambil dengan melanggar hukum sehingga kini terhenti setelah kasusnya terkuak.

Pulau tetangga, Gili Trawangan juga mengalami hal yang sama setelah pihak ketiga PT Tiara Citra Warna Nirwana (TCN) berhenti beroperasi.

Baca juga: Pemkab Lombok Utara Kirim Air ke Gili Meno untuk Atasi Krisis Air Bersih

Kepala Desa Gili Indah Wardana mendesak pemerintah untuk segera mencarikan solusi agar persoalan tidak berlarut-larut.

"Mudah-mudahan bisa mendapatkan solusi yang tepat, agar tidak lagi menjadi permasalahan,"kata Wardana.

Warga berharap Pemerintah Provinsi NTB melalui PT Gerbang NTB Emas (GNE) dan PT BAL, segera mengambil Langkah untuk penyediaan air bersih bagi warga.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved