Berita Lombok Utara
Pemkab Lombok Utara Kirim Air ke Gili Meno untuk Atasi Krisis Air Bersih
Sudah sebulan berlangsung krisis air bersih di Dusun Gili Meno Lombok Utara, pemerintah masih lakukan perbaikan terhadap pengelilaan air bersih
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Krisis air bersih di Dusun Gili Meno, Desa Gili Indah Kabupaten Lombok Utara masih berlangsung hingga kini.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan tersebut, sementara waktu, warga mendapatkan kiriman dari pulau induk Lombok yang dikirim Pemda Lombok Utara.
Pengiriman air bersih itu dilakukan, sembari menunggu pembangunan pipa penyulingan air laut yang akan dilakukan oleh PT Tiara Citra Nirwana (TCN).
Bupati Kabupaten Lombok Utara H Djohan Sjamsu mengatakan, suplai air bersih di Gili Meno ini sudah berlangsung sebulan terkahir.
"Untuk sementara dropping dari darat ke Meno," kata Djohan, Selasa (2/7/2024).
Bupati dua periode itu mengatakan, saat ini PT TCN juga sudah mulai membangun pipa sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, ditargetkan pembangunan peralatan penyediaan air bersih tersebut bisa rampung dalam setahun.
"Setelah jadi pemasangan alat yang di laut untuk kedarat satu tahun selesai," kata Djohan, Selasa (2/7/2024).
Sebelumnya PT TCN juga membangun peralatan penyulingan air laut menjadi air bersih di kawasan Gili Trawangan, namun imbasnya pipa penyulingan air tersebut bocor yang menyebabkan terumbu karang di pantai tersebut tercemar.
Akibatnya, perusahaan penyedia air bersih tersebut diberhentikan sementara, bahkan harus berurusan dengan hukum.
Baca juga: Warga Gili Meno Alami Krisis Air Bersih Buntut Kasus PT BAL-PT GNE, 800 KK Terdampak
Pada mulanya PT Gerbang NTB Emas (NTB) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), melakukan kerjasama dengan PT Berkah Air Laut (BAL) dalam menyediakan air bersih bagi warga di sana.
Namun dalam perjalanannya PT BAL yang mestinya menyediakan air bersih dengan sistem penyulingan, justru melakukan pengeboran, hal tersebut membuat pada Desember 2022 Pemerintah Provinsi NTB mencabut izin PT BAL.
Meskipun sudah dicabut izinnya PT BAL tetap beroperasi yang akhirnya direktur PT BAL dan PT GNE harus berurusan dengan hukum. Sejak saat itu krisis air di Gili Meno terjadi.
Terpisah Sekertaris Daerah Provinsi NTB H Lalu Gita Ariadi mengatakan krisis air bersih di kawasan gili tersebut menjadi atensi Pemerintah Provinsi NTB juga, pasalnya hal tersebut berdampak pada pariwisata.
"Kami dari provinsi mensupervisi dan bekoordinasi ulang," kata Gita.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut juga, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara diminta untuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum, untuk mempertimbangkan kasus PT TCN dan PT BAL agar permasalahan air bisa segera terselesaikan.
"Laporan ke kami bapak bupati sudah berkoordinasi dengan forkopimdanya, termasuk juga dengan Kapolda NTB," pungkas Gita.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.