Apa Itu Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinis? Ini Peran dan Tugasnya
Dokter spesialis mikrobiologi klinik memiliki peran penting dalam penanganan pasien
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dokter spesialis mikrobiologi klinik adalah ahli yang mempelajari mikroorganisme yang menyebabkan infeksi dan penyakit.
Mereka telah menjalani pelatihan dan pendidikan khusus dalam bidang mikrobiologi dan telah mempelajari berbagai jenis mikroorganisme, mulai dari bakteri, virus, jamur, hingga parasite.
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik RSUD Provinsi NTB Dr.dr. Metta Octora, M.Kes., M.Ked.Klin.,Sp.MK menjelaskan dokter spesialis mikrobiologi klinik memiliki peran penting dalam penanganan pasien.
Hasil dari analisis mikroorganisme tersebut dapat digunakan untuk menentukan diagnosis definitif bagi pasien.
Baca juga: Kenali Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Oleh Dokter Spesialis Jantung RSUD Provinsi NTB
Diagnosis ini kemudian digunakan untuk membantu dokter klinik dalam pemilihan antibiotik yang tepat pada pasien.
Mengingat penyakit infeksi mengakibatkan penurunan produktivitas suatu bangsa, oleh karena itu penanganan penyakit infeksi perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Dokter spesialis mikrobiologi klinis perannya sangat dibutuhkan dalam penanganan penyakit infeksi.
Adapun tugas sehari-hari seorang dokter spesialis mikrobiologi klinis yaitu bekerja sama dengan dokter spesialis dalam penegakan diagnosis penyakit infeksi.
Bekerja sama dengan dokter spesialis klinis memilih antibiotik secara definitif sehingga pasien dapat diatasi penyakitnya secara tuntas.
Baca juga: Apoteker RSUD Provinsi NTB Jelaskan Perbedaan BUD dan ED pada Kemasan Obat
Selain itu dokter spesialis mikrobiologi klinik juga bekerja sama dengan dokter spesialis klinis dalam penanganan infeksi secara menyeluruh.
Berikut tugas lengkap dokter spesialis mikrobiologi.
-Mengidentifikasi infeksi jamur, parasit, virus dan bakteri.
-Menguji kekuatan dan keparahan mikroba.
-Menggunakan berbagai metode biokimia dan molekuler untuk menentukan organisme yang menyebabkan infeksi.
-Berkolaborasi dan berhubungan dengan profesional kesehatan dan rekan industri atau klinis.
-Merekam, menganalisis, dan menafsirkan data.
-Menulis makalah penelitian, laporan, dan ulasan.
-Melakukan pekerjaan yang bertujuan membantu mencegah penyebaran infeksi di dalam rumah sakit.
-Melakukan penelitian tentang penyakit tertentu.
-Mengelola laboratorium.
-Mengawasi ilmuwan biomedis.
(*)
Gubernur NTB Lalu Iqbal Jenguk Tuan Guru Bagu di RSUP NTB, Doakan Kesembuhan |
![]() |
---|
Bocah 3 Tahun Tertabrak Mobil Patroli Polisi di Huu Kabupaten Dompu Dirujuk ke RSUD Provinsi |
![]() |
---|
DPRD NTB Minta Pemprov Perbaiki Tata Kelola Keuangan RSUD dan DAK Dikbud |
![]() |
---|
Bayi Asal Bima Diduga Korban Malpraktik Akan Jalani Operasi Lanjutan Pasca Tangannya Diamputasi |
![]() |
---|
Kisah Pilu Kibo, Balita 16 Bulan Asal Bima Kehilangan Tangan Diduga Akibat Malpraktik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.