Berita Lombok
Kabid Disnakertrans Lombok Timur Sebut Sosok Honorer yang Bunuh Istri Dikenal Pendiam
Pelaku pembunuh istri di Lombok Timur dikenal sebagai orang yang pendiam, dan kerap kali bercanda dengan kalimat yang menyindir kematian
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Seorang suami di Lombok Timur bernama Muhammad Nurul Anwar (30) ditangkap polisi usai menghabisi nyawa istrinya sendiri Lilis Sukmawati (29).
Pelaku menganiaya istrinya dengan tragis menggunakan parang hingga membuat korban tidak berdaya dan meninggal dunia pada, Kamis (10/6/2024).
Diketahui pelaku rupanya bekerja sebagai pegawai honorer di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lombok Timur.
Saat bekerja, pelaku dikenal sebagai orang yang pendiam, dan kerap kali bercanda dengan kalimat yang menyindir kematian.
"Jadi memang dia dikenal pendiam kalau di kantor orang ini (Pelaku), sering dia bilang ajak aku becanda supaya aku tidak membunuh," ucap Kabid Transmigrasi pada Disnakertrans Lotim, Raden Bambang W Minardi, Jumat (21/6/2024).
Bambang juga membenarkan jika pelaku merupakan pegawai honorer di instansi Disnakertrans Lotim.
Disampaikan Bambang, pelaku bahkan kerap dipindah tugaskan ke didivisi lain, dikarenakan sering melakukan kegiatan yang melanggar ketentuan instansi.
Berkenaan dengan keterlibatan pelaku sebagai tekong atau perekrut calon TKI, Bambang menyebutkan hal itu sama sekali tidak ada hubungan dengan dinas.
"Itu murni urusan pribadi yang bersangkutan dengan perusahaan perekrutan calon TKI," katanya.
Ia juga membenarkan adanya dugaan penipuan yang dilakukan pelaku ke sejumlah calon TKI.
Sekitar sebulan lalu, pihaknya sempat menerima pengaduan dari sejumlah calon TKI yang telah direkrut oleh pelaku namun gagal diberangkatkan. Dinas pun langsung memanggil yang bersangkutan untuk diberikan teguran.
“TKI yang direkrut itu langsung mengadu ke pak kadis. Masalah dia merekrut TKI itu urusan pribadinya tidak ada sangkut pautnya dengan dinas. Kita juga sempat berikan teguran ke yang bersangkutan,” tutup Bambang.
Sebelumnya diberitakan, motif dari pelaku tega membunuh istrinya sendiri menggunakan parang dikarenakan persoalan hutang.
Pelaku dan korban sering terlibat cekcok dikarenakan masalah hutang yang menjerat pelaku.
"Masalah hutang pertama, saya minta tolong untuk dibayarkan namun dijawablah, dia ngomong kalau (hutang) urusan mu bukan urusan saya," ucap Anwar saat dimintai keterangan di Polres Lombok Timur.
Diungkapkan Anwar, ia sempat berhutang pada 41 calon TKI karena gagal diberangkatkan ke negara tujuan.
Diketahui calon TKI ini sudah terlebih dahulu memberikan uang Rp 3-4 juta kepada Anwar. Namun karena ada penutupan, para calon TKI merasa keberatan, dan selalu menagih uang tersebut untuk dikembalikan.
Atas hal tersebut, pelaku mecoba untuk meminta tolong ke pada istrinya untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan oleh calon TKI tersebut.
"Itu saya minta tolong ke dia (Korban) supaya dibayarkan, tapi selalu nggak mau," katanya.
"Imbasnya saya sempat cekcok, dan keluar kata kata yang menyebutkan orang tua saya sama saja seperti saya, kayak binatang," lanjutnya.
Baca juga: Kronolgi Suami di Lombk Timur Bunuh Istri, Sempat Pinjam Parang di Rumah Tetangga
Sebelum menghabisi nyawa istrinya, Anwar mengaku sempat meminjam parang ke paman korban.
"Saya sebelum itu meminjam parang ke pamannya (korban) tapi itu bukan untuk membunuh pertama, namun untuk memotong daging kurban yang kebetulan masih ada di kulkas," ungkapnya.
Cekcok yang semakin tak terkendali membuatnya buta mata, hingga ia langsung menebas korban dibagian.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.