Berita Bima

Mi6 Gali Isu Utama Pilgub NTB 2024 dengan Menggelar FGD Bersama Jurnalis di Bima

Pilkada 2024 merupakan momen yang strategis melihat lebih dalam persoalan apa yang masih hinggap di tubuh masyarakat

|
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kota Bima, Minggu (2/6/2024). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Kota Bima, Minggu (2/6/2024).

Di kota yang dijuluki, kota tepian air ini, Mi6 mendengar dari lebih dekat sejumlah isu strategis di masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024.

Direktur Mi6 Bambang Mei Finarwanto menggarisbawahi bahwa gerakan yang dilakukan Mi6 tidak berkaitan dengan calon tertentu yang akan bertarung pada kontestasi Pilgub NTB 2024.

"Perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa Mi6 melakukan roadshow atas nama independen, kita bukan tim sukses pasangan calon tertentu. Produk dari FGD ini juga akan kami tawarkan kepada seluruh paslon, bukan paslon tertentu saja," kata Didu di hadapan jurnalis di Kota dan kabupaten Bima saat FGD di Rumah Bakso Depot 76 Kelurahan Panggi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Minggu (2/6/2024) sore.

Menurutnya, Pilkada 2024 merupakan momen yang strategis melihat lebih dalam persoalan apa yang masih hinggap di tubuh masyarakat.

"Pada prinsipnya, kami ingin menyerap informasi, meminta pandangan dan persepsi dari teman-teman di Pulau Sumbawa terkait persoalan-persoalan yang kira-kira bisa kita urai benang merahnya untuk kita suarakan dalam momen kontestasi demokrasi yang akan digelar 27 November nanti," tambah Didu.

Baca juga: Mi6 Gandeng Jurnalis di Sumbawa untuk Memetakan Isu Strategis Pilkada 2024

Mi6 berpandangan bahwa kontestasi Pilgub NTB merupakan salah satu wadah atau corong bagi masyarakat untuk menyuarakan harapannya.

Kehadirannya di Pulau Sumbawa untuk mendengar lebih dekat Suara dari Sumbawa terhadap Pilgub NTB 2024.

"Saya mau meminta persepsi mereka agar para calon secara umum atau kontestan punya concern untuk memberikan tawaran kepada masyarakat nanti untuk dielaborasikan dalam janji dan visi-misi untuk menarik simpati rakyat," tegas Mantan Eksekutif Daerah (ED) Walhi NTB ini.

Ia mengungkap alasan menggandeng kawan-kawan media.

Menurutnya, media merupakan salah satu eksponen yang paham dan punya akses lebih dalam untuk memotret persoalan kedaerahan.

"Kenapa kami menggandeng media? Karena kami menganggap media ini mengetahui betul problem strategis yang ada di masyarakat. Mereka punya akses informasi yang lebih luas," ungkap Didu.

Didu berpesan, dalam kontestasi demokrasi yang sebentar lagi akan dihelat, media mesti tetap memberi kontrol sosial, kritis dan tentunya independen. Media harus berdiri di tengah, tidak boleh berpihak dan partisan.

Daftar Isu Strategis

Halaman
123
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved