Berita Haji NTB 2024
Cerita Shafwatul Wida, Jemaah Haji Termuda NTB Asal Lombok Tengah Usia 18 Tahun
Gantikan ibunya yang meninggal, Shafwatul Wida menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) termuda di NTB dengan usia 18 Tahun
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Shafwatul Wida menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) termuda di NTB dengan usia 18 Tahun. Shafwatul merupakan warga Tengari, Kelurahan Praya, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.
Shafwatul Wida menjadi CJH asal Lombok Tengah yang masuk di kelompok terbang (kloter) 5 NTB yang berangkat pada Jum'at, (17/5/2024).
Kepada Tribun Lombok, Shafwatul pun menceritakan bagaimana ia bisa berangkat ke tanah suci Mekah denga usiana yang muda.
Dikatakannya, seyogyanya pemberangkatan ini adalah nama ibunya. Namun, ibunya telah meninggal dunia sehingga akhirnya ia harus menggantikannya.
"Posisi saya sebagai CJH adalah pengganti dari ibundaku yang telah meninggal dunia. Pikiran saya campur aduk, di sisi lain sangat bahagia bisa menapakkan kaki dan melihat secara langsung lokasi seluruh sejarah penyebaran Islam di tanah suci Makkah. Di sisi lain, saya sangat sedih sebab almarhum ibu, tidak bisa melaksanakan ibadah haji," jelas Shafwatul.
"Di Makkah nanti, di setiap langkahku akan terus berdo’a buat almarhumah ibunda, semoga amal ibadah beliau diterima oleh Allah. Melaksanakan rukun Islam kelima, adalah kebanggaan, apalagi setiap selesai solat, syaa terus berdo’a dengan harapan, bisa melaksanakan ibadah haji. Dan Alhamdulillah do’a terkabulkan, kendati melalui jalan lain," sambung Shafwatul.
Shafwatul mengungkapkan, melaksanakan ibadah rukun Islam kelima adalah dambaan semua orang Islam, termasuk dirinya.
Selama di Makkah Shafwatul mendampingi bapaknya, karena saat dulu ayah dan almarhumah ibunya mendaftar bersamaan.
Baca juga: 5 Jemaah Calon Haji NTB Batal Berangkat, Alasan Kesehatan Jadi Faktor Utama
Shafwatul menambahkan, karena posisi sebagai pengganti pihaknya terus membaca panduan ibadah haji dan mengikuti sejumlah majlis taklim, termasuk sering bertanya kepada sejumlah para tuan guru.
"Saya harus memahami semua rukun wajib haji, biar saya bisa mendapatkan haji mabrur," harap Wida.
Sementara itu, catatan Tribun Lombok, sebelumnya satu CJH atas nama Taopik Hidayat masuk dalam CJH termuda dari kalangan kaum Adam asal Lombok Barat.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.