Cerita Calon Jemaah Haji Asal Pulau Maringkik Buka Tabungan Sejak 2011

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Marwih (45) merupakan jemaah haji keloter 7 asal Pulau Maringkik, Kecamatan Keruak, Lombok Timur.

Marwih berangkat bersama istrinya dan empat orang lainnya dari pulau terluar Lombok Timur tersebut.

Diceritakan Marwih, pertama kali membuka tabungan haji tahun 2011 lalu.

Marwih bersama istrinya Siti Hajar sehari-hari bekerja sebagai nelayan di Pulau Maringkik.

Baca juga: Dermaga Pulau Maringkik Lombok Timur Nyaris Roboh, Warga Cemas Jadi Korban Terjangan Gelombang

Penghasilan yang tidak menentu dari hasil menjaring ikan disisipkannya untuk bisa berangkat menuju tanah suci.

Dikatakan Marwih, sehari terkadang dia mendapat Rp200.000, kadang juga tidak dapat apa apa, tergantung hasil tangkapan.

"Sehari hari jadi nelayan, penghasilan tergantung rezeki. Kalau kita dapat cumi kadang-kadang Rp200.000 per malam," kata Marwih kepada TribunLombok.com, Rabu (14/6/2023).

Setelah penantian hampir 12 tahun akhirnya Marwih bisa menuai tabungan dari menjaring ikan di Pulau Maringkik.

Baca juga: Daftar Lengkap Nama Corak Tenun Pulau Maringkik Serta Kandungan Makna Setiap Motifnya

Lebih lanjut Marwih mengatakan, saat pengurusan berkas hajinya, dia menggunakan perahu menuju Kota Selong.

Waktu tempuh dari Pulau Maringkik menuju Tanjung Luar sekira 25 menit menggunakan perahu nelayan.

Berkas yang diurus Marwih lumayan banyak, namun menurutnya perjalanan yang dilalui tidak seberapa.

"Tidak seberapa, paling paling 25 menit menggunakan perahu. Banyak berkas yang kita urus tergantung sama NIK kita," kata nelayan asal Pulau Maringkik tersebut.

Keloter 7 asal Lombok Timur berkumpul di Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Timur sekira pukul 03:00 dini hari.

Marwih bersama calon jemaah haji asal Pulau Maringkik berangkat sekira pukul 14:00 WITA pada Selasa (13/6/2023).